nusabali

Normalisasi Sungai Mulai Digarap

  • www.nusabali.com-normalisasi-sungai-mulai-digarap

Penanganan Banjir di Kota Singaraja

SINGARAJA, NusaBali

Penanganan banjir di wilayah Kota Singaraja, Buleleng,  dengan menormalisasi sungai Tiing Tali dan pembuatan sodetan, mulai dikerjakan. Ini ditandai dengan aktivitas pembongkaran trotoar yang menutup irigasi Tiing Tali di Jalan Laksamana, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, dimulai Selasa (28/5) pagi.

Selanjutnya, pembuatan sodetan dari Jalan Serma Karma menuju irigasi di timur lampu Traffic Light simpang Jalan A Yani- Jalan Pantai Penimbangan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng Ketut Suparta Wijaya saat dikonfirmasi terkait akitivitas pembongkaran tersebut, menjelaskan kegiatan penanganan banjir di wilayah perkotaan Singaraja dilakukan Dinas PU Provinsi Bali dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, atas usulan dari Pemkab Buleleng. Disebutkan, untuk normalisasi irigasi Tiing Tali dilakukan oleh Dinas PU Provinsi. Sedangkan pembuatan sodetan dilakukan oleh BWS Bali Penida. “Daerah irigasi Tiing Tali dari Desa Sambangan sampai Desa Baktiseraga itu akan dinormalisasi. Nah, irigasi itu kewenangan dari PU Provinsi,” terangnya.

Masih kata Suparta Wijaya, pembangunan sodetan juga segera akan dilaksanakan oleh BWS Bali Penida, karena proses tender sudah selesai. Pembangunan Sodetan dan normalisasi ini akan mampu mengurani luapan air di Jalan Laksamana termasuk di kawasan perumahan Jalak Putih Singaraja. “Intinya bagaimana air tidak lagi meluap sampai ke kawasan Jalak Putih dan sekitarnya. Maka diperlukaan normalisasi dan pembuatan sodetan,” katanya.

Disinggung rencana sodetan, Suparta mengakui tadinya sodetan dibuat langsung menuju ke Tukad (Sungai) Banyumala yang berada di sisi timur dari irigasi Tiing Tali. Namun karena persoalan teknis dimana dibeberapa titik kedalaman sodetan bisa mencapai 6 meter, akhirnya rencana sodetan itu dirubah dari Jalan Serma Karma menuju irigasi di timur Traffic Light, Jalan A Yani. “Kalau bicara idealnya memang langsung ke Tukad Banyumala, tetapi dari sisi teknis ini tidak memungkinkan, karena kedalaman dibeberapa titik itu bisa sampai 6 meter. Jadi rencana itu dirubah ke Jalan Serma Karma,” jelasnya.

Pantauan di Jalan Laksamana, satu unit alat berat terlihat membongkar trotoar yang ada sisi bagian Utara Jalan Laksamana. Trotar dibongkar agar memudahkan menormalisasi irigasi Tiing Tali di ruas jalan tersebut. Irigasi ini dinilai menjadi pemicu meluapnya air ketika musim hujan, karena mengalami pendangkalan parah.

Salah seorang warga, Kadek Karang Indrawan mengakui, irigasi yang berada di depan rumahnya kerap menjadi pemicu banjir disaat musim hujan. Ia pun sangat setuju irigasi itu dinormalisasi. “Ia saya sangat setuju dengan pembongkaran ini. Karena setiap tahun, saat musim penghujan ini, daerah ini menjadi langanan banjir karena irigasi ini tidak muat lagi menampung air,” ujarnya. *k19

Komentar