nusabali

Siswa SMPN 3 Denpasar Kembali Raih Nilai Tertinggi di Bali

  • www.nusabali.com-siswa-smpn-3-denpasar-kembali-raih-nilai-tertinggi-di-bali

Pengumuman hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) diumumkan Rabu (29/5) hari ini.

DENPASAR, NusaBali

Kota Denpasar patut berbangga karena masih mempertahankan siswanya dengan nilai tertinggi di Bali. Siswa tersebut adalah Adrian Yehuda Aribowo, 15, dari SMPN 3 Denpasar yang memperoleh nilai 396,00.

Sementara nilai tertinggi kedua diraih siswa dari SMPN 1 Denpasar yakni Putu Ayu Noriko Nirmala Sari, dengan nilai tipis dibawah Adrian, 395,50. Nilai tertinggi ketiga diperoleh 7 siswa dengan nilai yang sama yakni Ida Ayu Prabha Cynthia Dewi dari SMPN 1 Denpasar, Aurora Serena Ueda dari SMPN 1 Denpasar, Ni Made Adriani Saputri dari SMPN 3 Denpasar, I Dewa Gede Oka Baswara dari SMPN 3 Denpasar, Kadek Bagus Putra Kinanda dari SMPN 1 Bangli, I Kadek Surya Satya Dharma dari SMPN 1 Singaraja, dan Ni Putu Anna Ristia Dewi dari SMPN 1 Abiansemal yang keseluruhannya mendapat nilai 393,50.

Prestasi Adrian Yehuda Aribowo membuat siswa kelas 9C asal Purworejo Jawa Tengah ini merasa bangga. Padahal saat mengikuti ujian Adrian merasa pesimis dengan hasil yang akan didapatkan karena menggunakan sistem UNBK. Dengan nilai tertinggi tersebut ia mengaku tidak menyangka, sebab saat ujian sempat gemetar hingga tidak bisa konsentrasi.

Dengan usaha kerja keras untuk mengikuti UNBK hasil yang yang didapatkan mampu memperoleh nilai tertinggi. Bahkan siswa yang mengaku tidak pernah mendapat juara di kelasnya ini tidak memiliki strategi khusus. Ia hanya berlatih dengan soal-soal UN sebelumnya dan mengikuti bimbingan belajar. "Senang mendapat nilai tertinggi karena tidak menyangka soalnya saya siswa biasa-biasa saja. Pesimis awalnya karena ujian gemetaran. Tapi hasil kerja keras saya bisa meraih nilai tertinggi," ungkapnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (28/5).

Anak ketiga dari Antonius Aribowo Christianto, dan Kristin Ratna Listiani ini mengaku akan melanjutkan ke SMAN 1 Denpasar jika zonasi memungkinkan. Namun, adrian mengaku jika tidak diterima di SMAN 1 Denpasar, ia tidak mempermasalahkan untuk sekolah terdekat dari rumahnya di Jalan Pemuda III nomor 17, Banjar Peken, Renon, Denpasar Selatan. Karena lanjutnya, untuk bersekolah tidak harus mencari yang elit. Yang terpenting kata dia, bisa bersekolah dengan nyaman. "Kalau gak dapat gak papa, bisa mungkin di SMAN 2 Denpasar, atau yang lainnya. Yang penting bisa belajar, kalau sekolah elit tapi cara belajarnya gak baik kan sama saja. Yang penting bagaimana caranya kita tekun belajar. Kalau sekolah gak masalah dimana saja bisa," imbuhnya.

Sementara Kepala SMPN 3 Denpasar, I Wayan Murdana, mengaku bangga siswanya bisa mempertahankan perolehan nilai tertinggi di Bali. "Kita dari tiga tahun sudah memiliki konsep teknis tertentu untuk menyukseskan ujian nasional bahkan sudah terstruktur dan terprogram secara berkelanjutan," ungkapnya. *mis

Komentar