nusabali

PDIP Potensial Lawan Kotak Kosong di Tabanan

  • www.nusabali.com-pdip-potensial-lawan-kotak-kosong-di-tabanan

Sukses PDIP mendominasi 28 kursi dari total 40 kursi DPRD Tabanan hasil Pileg 2019, ada konsekuensinya.

TABANAN, NusaBali

PDIP potensial melawan kotak kosong dalam Pilkada Tabanan 2020, jika Golkar sampai ikut merapat ke barisan Banteng Moncong Putih. Hal ini juga diakui Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, setelah melihat dinamika politik yang mungkin terjadi pasca Pileg 2019. "Feeling saya, mohon maaf ya, bukan maksud mendahului, PDIP berpotensi melawan kotak kosong di Pilkada Tabanan 2020,” ujar IKG Sanjaya kepada NusaBali di Tabanan, Senin (27/5) malam.

“Itu jika syarat minimal usung paket calon masih tetap seperti dulu, yakni 20 persen suara parlemen atau setara dengan 8 kursi DPRD Tananan. Ketika parpol-parpol lain tidak menenuhi syarat minimal itu, ya nggak bisa usung calon, sehingga kami PDIP harus melawan kotak kosong," lanjut Wakil Bupati Tabanan dua kali periode (2010-2015, 2016-2021) ini.

Berdasarkan hasil Pileg 2019, hanya PDIP yang bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Tabanan 2020. Pasalnya, PDIP mendominasi 28 kursi dari total 40 kursi DPRD Tabanan 2019-2024 atau kuasai 70,00 persen suara parlemen. Ini jauh melebihi syarat minimal 20,00 persen suara parlemen untuk usung paket Cabup-Cawabup.

Sedangkan Golkar menempati posisi kedua dengan perolehan 5 kursi DPRD Tabanan 2019-2024 atau hanya 12,5 persen suara parlemen hasil Pileg 2019. Jadi, Golkar harus berkoalisi dengan parpol lain non PDIP jika ingin mengusung paket calon ke Pilkada Tabanan 2020. Golkar bisa menggaet Gerindra atau NasDem, yang sama-sama memiliki 3 kursi DPRD Tabanan 2019-2024 atau 7,5 persen suara parlemen.

Jika salah satu antara NasDem dan Gerindra merapat ke PDIP, berarti Pilkada Tabanan 2020 bisa selamat diikuti 2 paket calon dari parpol. Sebaliknya, jika justru Golkar yang ikut merapat ke PDIP, berarti tak ada lagi gabungan parpol yang bisa mengusung paket calon. Sebab, kekuatan tiga parpol tersisa termasuk Demokrat, maksimal hanya memiliki kekuatan 17,5 persen suara parlemen.

Kemungkinan PDIP akan melawan kotak kosong di Pilkada Tabanan 2020 sudah semakin terbuka, setelah Golkar melakukan komunikasi dengan kubu Banteng Moncong Putih. Apalagi, dalam Pilkada Tanbanan 2015 lalu, Golkar juga ikut masuk barisan PDIP yang mengsung pasangan incumbent Ni Putu Eka Wiryastuti-IKG Sanjaya.

Menurut Sanjaya, Golkar sudah melakukan komunikasi dengan PDIP menyongsong Pilkada Tabanan 2020. “Golkar sudah lakukan komunikasi ke kami, ya kita rangkul. Ketika teman Golkar ada yang niat gabung ke PDIP tanpa syarat dan mahar, maka partai lainnyasudah tidak bisa lagi mengusung calon,” tandas politisi PDIP asal Banjar Dauh Pala, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan yang masih menjabat Wakil Bupati Tabanan 2016-2021 ini.

Jika Golkar benar-benar merapat ke PDIP, maka akan terjadi Pilkada calon tunggal di Tabanan. Sebab, menurut Sanjaya, kecil kemungkinan muncul paket calon dari jalur Independen, melihat kekuatan PDIP yang begitu besatr, kuasai 70 persen suara parlemen. "Sampai saat saya belum melihat ada pergerakan kandidat calon Independen," tegas Sanjaya, yang hampr pasti akan diusung PDIP sebagai Calon Bupati (Cabup) Tabanan di Pilkada 2020.

Bagaimana jika PDIP benar-benar harus melawan kotak kosong di Pilkada Tabanan 2020? "Bagi saya, melawan kotak kosong atau tidak, biasa saja. Saya sudah bertarung 2 kali Pilkada. Di Pilkada 2020 nanti, berati 3 kali saya tarung. Jadi, saya sudah tarung dari zamanya kawat berduri," jelas mantan caleg peraih suara terbanyak se-Bali untuk kursi DPRD kabupaten/Kota di Pileg 2009 ini. *des

Komentar