nusabali

Kasek SMP 1 Banjarangkan Jadi Calon Penerima Widya Kusuma

  • www.nusabali.com-kasek-smp-1-banjarangkan-jadi-calon-penerima-widya-kusuma

Kepala SMPN 1 Banjarangkan Klungkung I Nengah Suradnya menjadi duta Kabupaten Klungkung dalam penilaian Widya Kusuma bidang pendidikan tingkat Provinsi Bali.

SEMARAPURA, NusaBali

Visitasi penilaian dilakukan oleh Tim Widya Kusuma tingkat provinsi, dipimpin Kepala Biro Kesra Setda Prov Bali Anak Agung Grya, bersama 16 anggotanya, di SMPN 1 Banjarangkan, Senin (27/5).

Tim disambut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung Dewa Gde Darmawan, pengawas SMP, komite sekolah, unsur PGRI, dan lainnya. Visitasi ini untuk mencocokkan data atau memverifikasi data, mencari informasi yang sebenarnya tentang kinerja Kasek Suradnya.

Widya Kusuma tersebut merupakan penghargaan di bidang pendidikan terhadap seseorang yang memenuhi kriteria yang ditetapkan di bidang pendidikan yang memberikan dampak kepada orang lain atau masyarakat sekitarnya. Maka mesti memiliki jasa di masyarakat di mana berada, serta bisa membangun sekolah dari prestasi. “Tiang bersyukur karena dipercaya mewakili Klungkung dalam seleksi Widya Kusuma di bidang pendidikan ini,” ujar Kasek Suradnya, ditemui usai visitasi penilaian tersebut.

Kasek Suradnya yang dipercaya menjabat sekolah yang dipimpinnya sekarang ini sejak 7 Januari 2015. Ia juga sering tampil dalam kegiatan forum ilmiah sebagai best practice sekolah dan dapat juara best practice tingkat kabupaten 2018. Menjadi narasumber di dalam penilaian angka kredit pengembangan dalam PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan). Sejak menjabat sebagai Kasek hingga sekarang, Suradnya sudah menerapkan enam inovasi di sekolah. Yakni, Kentong Yadnya, yang merupakan penggalangan dana dari berbagai sumber secara sukarela, dalam bentuk sumbangan.

Untuk membantu peningkatan kegiatan sekolah. Mocil (motivator cilik), kemampuan siswa dalam berpendapat di depan umum. Dengan berbagai materi sajian yang ditampilkan sebelum proses pembelajaran dimulai dalam 3 bahasa. “Bahasa Inggris (Speaking Day), Balinese Day, dan Bahasa Indonesia,” ujarnya.

Balinese Day diterapkan setiap hari Rabu dan Kamis. Sehingga siswa, guru maupuan pegawai berbahasa Bali. English Speaking diterapkan setiap hari Jumat. Sementara pada hari lainnya di sekolah menggunakan Bahasa Indonesia. Siswa membuat laporan yang disebut dengan laporan kerja siswa, untuk ikut memberikan pendapat terhadap bapak/ibu gurunya yang mengajar di kelas yang disebut dengan LKS (laporan kerja siswa).

Untuk guru dan staf PU membuat laporan kinerja yang disebut dengan LKGP (Laporan Kinerja Guru dan Pegawai). Di mana guru wajib maupun pegawai wajib membuat laporan tentang materi apa yang diberikan selama jam di sekolah. Dari laporan itu akan tetap diobservasi oleh kepala sekolah sesuai kondisi riil selama mengajar. "Dari baru masuk sampai pulang sekolah jelas apa yang dikerjakan oleh guru/pegawai di sekolah," ujar Kasek asal Banjar Kaja Kauh, Desa Tegak, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.

Kelima, yaitu inovasi akhir bulan megibung, warga sekolah membawa nasi yang dibungkus dengan daun. Kemudian Megibung atau makan bersama siswa, guru dan pegawai setiap akhir bulan. Tujuannya karena megibug merupakan kearfikan lokal yang akhir-akhir ini hampir ditinggalkan dan itu tujuannya untuk memupuk kebersamaan dan meningkatkan persaudaraan. “Nasinya bebas tapi pakai daun pisang,” katanya.

Keenam, Sekar (Senin Karakter) setiap hari Senin seluruh prestasi warga sekolah diumumkan kepada seluruh warga sekolah dan dilakukan penyerahan piala dan penghargaan kepada sekolah dan siswa berprestasi. Di samping itu untuk menjaga kebersihan pada saat itupula diumumkan kelas-kelas  yang sudah bersih dan kurang bersih. “Sehingga siswa berlomba-lomba menjaga kebersihan kelas dan lingkungan,” katanya.

Kata pria kelahiran 12 Mei 1968 ini, ke depannya sekolah yang dipimpinnya memiliki budaya mutu yang mampuni kemudian sesuai dengan revolusi 4.0 anak-anak dan warga sekolah memiliki kompensi di bidang IT.

Dari berbagai inovasi tersebut tentu sudah dibuktikan dengan perolehan berbagai prestasi mampu diraih oleh SMPN 1 Banjarangkan, baik dari prestasi sekolah, prestasi anak didiknya dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga tingkat nasional. Sesuai rekapitulasi prestasi sejak 2 tahun ini, pada 2017 total prestasi yang diraih baik tingkat akademik maupun non akademik sebanyak 71 prestasi. Di antaranya 1 prestasi menembus tingkat nasional, 9 prestasi tingkat provinsi dan 61 prestasi tingkat kabupaten. “Totalnya pada tahun 2017 kita meraih 65 prestasi non akademik dan 6 prestasi akademik,” ujar Suradnya.

Sementara itu, rekapitulasi prestasi tahun 2018 akademik dan non akademik sebanyak 55 prestasi, dengan menembus 4 prestasi tingkat nasional, 1 prestasi tingkat provinsi dan 50 prestasi tingkat kabupaten. Totalnya 54 prestasi bidang non akademik dan I prestasi bidang akademik. Di antaranya juara I prestasi tingkat nasional Kejuaraan Renang Antar Sekolah (KRAS) se-Indonesia 100 m gaya dada putri, dan juara I lomba renang 50 m gaya dada putri, yang diraih oleh Komang Anggi Marselina, pada 14 Januari 2018.

Dalam kesempatan itu Kadisdik Dewa Gde Darmawan memaparkan apa yang sudah diperbuat dengan komimten dan komptensi yang menyangkut komitmen dan kompetensi yang dimilikinya dengan segenap warga sekolah dan dukungan masyarakat. “Sehingga dapat berprestasi baik di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional,” ujarnya. Di mana yang bersangkutan juga pernah menjadi Bendesa Pakraman Tegak, menjadi Ketua PGRI Cabang Banjarangkan, pengurus pramuka dan lainnya. *wan

Komentar