Petani Ditemukan Tewas di Pinggir Sungai
Ditinggal Istri ke Rumah Anak yang Gelar Upacara
TABANAN, NusaBali
Seorang warga, I Wayan Regog, 70, ditemukan membusuk di pinggir Sungai Yeh Sapuan Banjar Dinas Duren Taluh, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Jumat (24/5). Regog ditemukan tewas oleh istrinya Ni Ketut Siti, 75, sepulang dari rumah anak kandungnya.
Informasi di lapangan menyebutkan jika pada, Selasa (21/5) lalu istri korban, Ni Ketut Siti, meninggalkan korban yang tinggal di pondok di Banjar Duren Taluh menuju rumah anak kandungnya, I Made Dharma Oka, 52, di Banjar Belimbing Desa, Kecamatan Pupuan dalam rangka persiapan upacara manusa yadnya. Setelah 3 hari berada di rumah anaknya, kemudian pada, Jumat (24/5) sekitar pukul 07.00 Wita, Ni Ketut Siti kembali ke pondok, karena upacara di rumah anaknya telah selesai.
Namun Siti mulai cemas karena setelah sampai di pondok tidak melihat suaminya, Wayan Regog. Siti kemudian memanggil-manggil suaminya dan mencari di sekitaran kebun, namun tak juga ditemukan. Sampai akhirnya sekitar pukul 10.00 Wita dia melihat sang suami sudah dalam keadaan meninggal dunia di pinggir sungai dengan kondisi jazad sudah mulai membusuk.
Hal tersebut langsung diberitahukan kepada anaknya yang kebetulan saat itu berada di kebun dekat dengan pondok korban. Selanjutnya peristiwa itu pun dilaporkan ke Polsek Pupuan. Kapolsek Pupuan, AKP IB Mahendra, membenarkan perihal peristiwa tersebut. Dia mengatakan berdasarkan keterangan dan pemeriksaan dari tim medis, korban mengalami luka pada bagian kepala belakang, diduga korban terpeleset kemudian membentur batu yang ada di pinggir sungai. "Menurut keterangan keluarga korban memang sering mengalami tensi tinggi dan pernah mengalami stroke ringan," ujarnya.
Dikatakan, jarak rumah dengan lokasi kejadian sekitar 500 meter. Di sekitar tegalan juga agak licin. Dengan kejadian itu keluarga pun mengikhlaskan kepergian korban dan menganggapnya sebagai musibah sehingga menolak dilakukan otopsi. "Selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk diupacarai," tandasnya. *des
Informasi di lapangan menyebutkan jika pada, Selasa (21/5) lalu istri korban, Ni Ketut Siti, meninggalkan korban yang tinggal di pondok di Banjar Duren Taluh menuju rumah anak kandungnya, I Made Dharma Oka, 52, di Banjar Belimbing Desa, Kecamatan Pupuan dalam rangka persiapan upacara manusa yadnya. Setelah 3 hari berada di rumah anaknya, kemudian pada, Jumat (24/5) sekitar pukul 07.00 Wita, Ni Ketut Siti kembali ke pondok, karena upacara di rumah anaknya telah selesai.
Namun Siti mulai cemas karena setelah sampai di pondok tidak melihat suaminya, Wayan Regog. Siti kemudian memanggil-manggil suaminya dan mencari di sekitaran kebun, namun tak juga ditemukan. Sampai akhirnya sekitar pukul 10.00 Wita dia melihat sang suami sudah dalam keadaan meninggal dunia di pinggir sungai dengan kondisi jazad sudah mulai membusuk.
Hal tersebut langsung diberitahukan kepada anaknya yang kebetulan saat itu berada di kebun dekat dengan pondok korban. Selanjutnya peristiwa itu pun dilaporkan ke Polsek Pupuan. Kapolsek Pupuan, AKP IB Mahendra, membenarkan perihal peristiwa tersebut. Dia mengatakan berdasarkan keterangan dan pemeriksaan dari tim medis, korban mengalami luka pada bagian kepala belakang, diduga korban terpeleset kemudian membentur batu yang ada di pinggir sungai. "Menurut keterangan keluarga korban memang sering mengalami tensi tinggi dan pernah mengalami stroke ringan," ujarnya.
Dikatakan, jarak rumah dengan lokasi kejadian sekitar 500 meter. Di sekitar tegalan juga agak licin. Dengan kejadian itu keluarga pun mengikhlaskan kepergian korban dan menganggapnya sebagai musibah sehingga menolak dilakukan otopsi. "Selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah duka untuk diupacarai," tandasnya. *des
Komentar