nusabali

Indonesia ke Perempatfinal

  • www.nusabali.com-indonesia-ke-perempatfinal

Dua pemain tunggal gagal menyumbang poin saat Indonesia kalah 2-3 dari Denmark. Tunggal putri Fitriani takluk kepada Mia Blichfeldt dan Anthony Ginting kalah dari Viktor Axelsen.

Menyerah 2-3 dari Denmark di Piala Sudirman


NANNING, Nusa Bali
Indonesia lolos ke perempatfinal Kejuaraan Bulutangkis Beregu Piala Sudirman 2019.  Dalam laga Grup 1B di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, pada Rabu (22/5) malam WITA, Indonesia dipaksa menyerah 2-3 dari Denmark.  Pada partai terakhir, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengalahkan Malken Fruergaard/Sara Thygesen 21-18, 21-13. Sedangkan partai sebelumnya, di tunggal putri Fitriani kalah dari Mia Blichfeldt 13-21, 19-21.

Di partai ketiga dari ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menang atas Kim Astrup/Mathias Boe, 22-20 21-14.  Sedangkan pada dua partai awal, ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja takluk  dari Mathias Christiansen/Sara Thygesen, 17-21 11-21. Tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting, juga kalah dari Viktor Axelsen, 9-21 dan 16-21.

Meski kalah dari Denmark, Indonesia tampil sebagai juara grup 1B, karena memiliki selisih keunggulan set kemenangan. Pasalnya, Indonesia sebelumnya menang 4-1 atas Inggris, sedangkan Denmark kalah 2-3 dari Inggris, yang dipastikan gagal lolos fase grup.

Sementara itu, dua pemain tunggal Indonesia gagal menyumbang poin saat kalah 2-3 dari Denmark. Tunggal putri Fitriani takluk kepada Mia Blichfeldt, 13-21 19-21. Sedangkan Anthony Ginting takluk 9-21, 16-21, dari pemain andalan Denmark, Viktor Axelsen.

Fitriani yang pernah dua kali mengalahkan Blichfeldt pada 2017 itu,  kini harus mengakui perkembangan pesat permainan lawannya itu. Di gim pertama Blichfeldt mampu mengontrol Fitriani.  “Saya juga banyak melakukan kesalahan sendiri karena kurang sabar dan terburu-buru," ujar Fitriani usai laga.

Fitri juga mendapati permainan Blichfeldt semakin dewasa dibandingan dua tahun lalu. Menurutnya, serangan-serangannya tajam, dan  pengembalian dirinya kurang. Dua tahun ini perkembangan Blichfeldt cukup pesat, lebih safe dan lebih tenang

Sementara Anthony gagal mengeluarkan permainan terbaiknya di laga kali ini. Axelsen dengan mudah membaca semua pergerakan Anthony dan mengontrol jalannya permainan. Anthony sulit mengembangkan permainannya dan tertinggal jauh, padahal sempat menyamakan kedudukan 13-13.

"Setelah itu, Axelsen mengubah permainan, lebih tidak kasih saya bola di depan. Saya sudah memancing bermain net, dia tetap angkat bola lagi. Liat dari shuttlecock-nya memang enak untuk bola-bola jauh. Selain itu mungkin dia terbantu dari posturnya yang tinggi. Dari fisik saya lebih terforsir jauh. Jadi lebih ke cara main, itu kendalanya," kata Anthony. *

Komentar