nusabali

Pariwisata Belum Terguncang Ricuh Ibukota

  • www.nusabali.com-pariwisata-belum-terguncang-ricuh-ibukota

Tingkat hunian hotel masih normal. Hanya ada pertanyaan dari mitra travel dari luar negeri soal kondisi Bali.

DENPASAR, NusaBali

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) berharap situasi politik yang terjadi di Indonesia, khususnya terkait aksi demonstrasi hasil rekapitulasi Pilpres di Jakarta, tidak akan berdampak pada sektor pariwisata. “Sudah ada pertanyaan dari mitra kami (soal situasi Bali), di antaranya dari Prancis,” kata Ketua DPD Asita Bali, I Ketut Ardana, Rabu (22/5).

Sebagai stakeholders industri pariwisata, dia pun menyatakan punya kewajiban i memberikan penjelasan yang jelas dan benar terkait dengan kondisi di Bali. “Terutama kepada para mitra atau partner bisnis di luar negeri. Dengan demikian, bisa memberi keyakinan dan nyaman, bahwa Bali aman untuk dikunjungi,” paparnya..

Adapun soal travel advisory yang dikeluarkan beberapa negara, termasuk AS, Ardana menyatakan bisa memakluminya. “Pemerintah dari negara tersebut, tentu tidak menginginkan warganya mendapat masalah di negara atau tempat destinasi,” ujar Ardana.  “Hal tersebut, lanjutnya, merupakan hal yang wajar dari pemerintah negara bersangkutan,” imbuhnya.

Sementara itu Kadiparda Badung I Wayan Badra lebih menyorot dampak bagi wisatawan Nusantara. “Terutama dari Jakarta ke Denpasar, memang terasa,” kata Badra. Namun dia tidak menjelaskan lebih jauh, terkait hal tersebut, seberapa jauh prosentase penurunannya.

Di tempat terpisah Ketua Umum Asita Nunung Rusmiati  mengakui kericuhan yang sudah berlangsung dua hari di Jakarta belum berdampak.  "Tadi memang banyak pertanyaan, kan, itu sudah biasa ketika selesai pemilihan, sekarang lagi demokrasi. Saya meyakinkan kepada wisatawan bahwa Indonesia aman. Dan saya optimistis tidak akan berpengaruh," ujar Nunung dikutip Antara.

Nunung menyatakan bahwa aksi massa yang terjadi masih bisa dikendalikan oleh aparat keamanan. Oleh karena itu, efeknya juga tidak besar untuk sektor pariwisata. Menurut dia, Asita memiliki 7.000 anggota agen perjalanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga saat ini belum ada laporan perihal dampak situasi politik terhadap kedatangan wisatawan. "Kami selalu mengikuti (kebijakan) pemerintah. Anggota kita 7.000 pelaku usaha pariwisata harus bersinergi dan kita sudah siap siapapun pemimpinnya," kata dia.

Meski optimistis sektor pariwisata tidak terkena dampak situasi politik, ia berharap kondisi keamanan pasca pengumuman resmi KPU segera kondusif dan tidak bertahan lama sebab, kondisi keamanan dan politik dalam negeri menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Untuk Bali sendiri, sejauh ini okupansi masih di zona stabil dengan tingkat hunian hotel atau okupansi berkisar 67 hingga 70 persen. “Sampai saat ini semua masih lancar dan aman,” ujar Ketua Bali Hotel Assosiation Ricky Putra. Malah ke depan, kalau semua berjalan normal, tingkat hunian mendekati 75 persen. “Sudah booking itu, astungkara,” kata Ricky Putra. *k17

Komentar