nusabali

Gerindra Tuding Bupati Suwirta Tak Maksimal Bawa Amanah Partai

  • www.nusabali.com-gerindra-tuding-bupati-suwirta-tak-maksimal-bawa-amanah-partai

Kubu Gerindra akhirnya blak-blakan, kenapa Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dikeluarkan dari Grup WhatsApp (WA) DPC Gerindra Klungkung.

SEMARAPURA, NusaBali

Alasannya, Bupati Suwirta dinilai tidak maksimal mengemban amanah partai (Gerindra), termasuk tak membantu para caleg di Pileg 2019. Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPC Gerindra Klungkung, I Ketut Juliarta, menegaskan dikeluarkannya Bupati Suwirta dari Grup WA ini tidak ada sangkut pautnya dengan kekalahan telak Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Klungkung dalam Pilpres 2019. Juga bukan karena Bupati Suwirta bertemu Presiden Jokowi.

“Bupati Suwirta dikeluarkan dari Grup WA DPC Gerindra Klungkung, karena tidak maksimal membawa amanah partai. Jadi, ini bukan karena bertemu dengan Jokowi atau kekalahan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019,” ujar Ketut Juliarta dalam keterangan persnya di Semarapura, Selasa (21/5).

Menurut Juliarta, dirinya mengeluarkan Bupati Suwirta dari Grup WA DPC Gerindra Klungkung, Kamis (18/4) malam. Sedangkan Bupati Suwirta baru bertemu dengan Presiden Jokowi, Senin (22/4) lalu.

Juliarta menegaskan, Bupati Suwirta dikeluarkan dari Grup WA DPC Gerindra Klungkung sebagai bentuk kekecewaan. Masalahnya, saat Pilkada Klungkung 2018, para kader dan caleg Gerindra berjuang memenangkan Nyoman Suwirta hingga terpilih kembali menjadi Bupati Klungkung 2018-2023.

“Namun, saat Pileg 2019, Bupati Suwirta tidak berjuang untuk caleg Gerindra,” tandas politisi asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung yang berhasil lolos DPRD Bali dari Gerindra Dapil Klungkung dalam Pileg 2019 ini.

Berdasarkan hasil Pileg 2019, Gerindra hanya mampu mendulang 8 kursi DPRD Klungkung 2019-2024. Gerindra pun kehilangan kursi kekuasaan di parlemen yang sempat dipegangnya periode 2014-2019. Kekuasaan Gerindra digulingkan oleh PDIP, yang jadi jawara dengan merebut 9 kursi DPRD Klungkung 2019-2024, hingga berhak atas jabatan Ketua Dewan yang sebelumnya terakhir kali dipegang periode 2009-2014.

Kursi DPRD Klungkung bagi Gerindra hasil Pileg 2019, masing-masing diperoleh I Nengah Mudiana (incumbent dari Dapil Kecamatan Klungkung yang lolos dengan 2.069 suara), I Komang Suantara (incumbent dari Dapil Kecamatan Klungkung/1.993 suara), AA Sayang Supartha (incumbent dari Dapil Kecamatan Dawan/2.151 suara), Ni Nyoman Martini (new comer dari Kecamatan Dawan/2.074 suara), I Wayan Widiana (incumbent dari Kecamatan Banjarangkan/1.144 suara),

I Wayan Baru (incumbent dari Dapil Kecamatan Nusa Penida/7.162 suara), I Ketut Gunaksa (new comer dari Dapil Kecamatan Nusa Penida/2.047 suara), dan I Wayan Suarta (neew comer dari Dapil Kecamatan Nusa Penida/1.368 suara).

Bupati Suwirta sendiri, sebagaimana diberitakan, ‘diserang’ sejumlah kader elite Gerindra. Isu ketidakharmonisan antara sejumlah pengurus Gerindra dan Bupati Suwirta ini beredar dalam bentuk screenshoot percakapan Grup WhatsApp ‘Partai Gerindra Bali’ dan DPC Gerindra Klungkung, Senin (21/5).

Ada 6 screenshoot percakapan dalam Grup WA ‘Partai Gerindra Bali’ dan DPC Gerindra Klungkung yang beredar dan intinya menyerang Bupati Suwirta. Salah satunya, unggahan klipping koran berisi foto Bupati Suwirta berjejer dengan Presiden Jokowi (dari PDIP), Gubernur Bali Wayan Koster (PDIP), Bupati Tananan Ni Putu Eka Wiryastuti (PDIP), Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra (PDIP), dan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri (dari NasDem).

Foto Bupati Suwirta dalam klippingan koran tersebut pun mendapat tanggapan di internal Grup WA Gerindra. Salah satunya, pernyataan befbunyi “Liop2 lipi gadang pk ketua”. Komentar lainnya, “Manusia sekarang sudah kehilangan RASA…..miskin moral……kekuasaan lebih utama ketimbang persahabatan…….”

Selain itu, ada pernyataan Gerindra segera akan berbenah. “Siapa pun yang minat memakai kendaraan kita, syarat utama harus memiliki ijazah HAMBALANG,” bunyi komentar di dalam Grup WA tersebut.

Pernyataan yang tidak kalah pedasnya adalah berbunyi, “Bapak kita sedang berjuang untuk keadilan, eh kader’a malah ktmu lawan, penghanat tetap penghianat.” Setelah Bupati Suwirta dikeluarkan dari Grup WA Gerindra tersebut, di bawahnya terdapat komentar “Gerindra harus bersih2”. *wan

Komentar