nusabali

Lagi, Nelayan Penuktukan Hilang saat Melaut

  • www.nusabali.com-lagi-nelayan-penuktukan-hilang-saat-melaut

Setelah pencarian nelayan Anturan tak membuahkan hasil, kini satu lagi nelayan, asal Penuktukan, dikabarkan hilang.

Nihil, Pencarian Tujuh Hari Nelayan Anturan


SINGARAJA, NusaBali
Seperti gayung bersambut, bencana dan kecelakaan laut yang dialami nelayan di Buleleng. Tim SAR Gabungan yang baru saja menghentikan pencarian nelayan asal Bnajar Anyar, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng pada Senin (20/5) kemarin, kembali mendapat laporan hilangnya nelayan asal Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula Buleleng.

Menurut informasi penyuluh Kementerian Perikanan dan Kelautan di Buleleng, nelayan asal Penuktukan itu bernama Ketut Suwiana, yang merupakan anggota kelompok Mina Karya Sejahtera. Ketut Suwiana diduga hilang di tengah laut saat melaut, Senin (20/5) pagi kemarin. Rekan nelayan dan keluarganya pun resmi melaporkan Suwiana hilang setelah perahunya ditemukan terdampar di pinggir Pantai Penuktukan. Suwiana dikabarkan berangkat melaut pada Senin (20/5) pukul 04.00 WITA. Sedangkan perahu miliknya ditemukan terdampar di pinggir pantai Desa Penuktukan sekitar pukul 14.00 WITA, dalam kondisi tanpa pemilik.

Kapolsek Tejakula, AKP Wayan Sartika, dikonfirmasi terpisah petang kemarin membenarkan adanya laporan nelayan hilang di wilayah hukumnya. “Sementara baru laporan lisan kami terima dari masyarakat, kami sudah koordinasi dengan Polair dan juga SAR,” jelasnya singkat.

Sementara itu Kepala Pos SAR Buleleng, Dewa Putu Hendri Gunawan yang dihubungi usai melakukan pencarian nelayan hilang asal Anturan di hari terakhir mengaku sudah menerima laporan tersebut sore kemarin. Hanya saja pihaknya masih melakukan cross check terhadap informasi tersebut sebelum melakukan misi SAR.

“Kami masih cross check dulu infonya, dimana jelasnya ditemukan perahunya dan kemungkinan hilangnya korban. Sementara kami belum lakukan misi SAR. Nanti akan kami petakan dulu sebelum nanti turun melakukan pencarian,” ungkap Dewa Hendri.

Sementara itu pencarian hari terakhir nelayan hilang asal Anturan resmi dihentikan, Senin (20/5) sore kemarin. Di hari terakhir pencarian tim SAR gabungan juga melakukan pencarian maksimal dengan luasan pemantauan 40 nautikel mil. Pihaknya pun mengaku tidak melakukan perpanjangan pencarian dan menetapkan pemberhentian pencarian sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang maksimal 7 hari.

Dari hasil pencarian hari hari terakhir tim SAR gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, TNI AL Sangsit, Polairud Polres Buleleng, Potensi SAR Radio dan kelompok nelayan masih nihil. Selain juga karena target dan potensi kemungkinan ditemukan sangat kecil.*k23

Komentar