nusabali

Tiket Liga Champions Kisruh

  • www.nusabali.com-tiket-liga-champions-kisruh

Arsenal Protes Lokasi Final dan Jatah Fans

LONDON, NusaBali

Final Liga Champions antara Tottenham Hotspur vs Liverpool, di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6) dinihari WITA, memunculkan polemik soal pembagian jatah tiket. UEFA memberikan jatah 33.286 tiket untuk kedua tim, dari total 68.000 tiket.

Suporter kedua tim merasa jatah tiket itu tak pantas, karena jumlahnya terlalu kecil.   Jika dibagi rata, setiap tim mendapatkan jatah 16.643 tiket untuk suporternya. Jumlah ini mendekati angka yang sudah dijanjikan UEFA pada Maret lalu, yakni 17 ribu tiket.

UEFA menyatakan, 4.000 tiket dialokasikan untuk fans global. Sedangkan 30 ribu lainnya jatah panitia lokal, UEFA, asosiasi nasional, partner komersial, pihak penyiar, dan untuk paket-paket ramah tamah korporasi.

Bagian inilah, khususnya jatah sponsor atau partner komersial, yang kemudian disoroti kelompok suporter Tottenham dan Liverpool. Tottenham Hotspur Supporters' Trust (THST) dan Spirit of Shankly (SOS) meminta delapan sponsor utama untuk memperbaiki keseimbangan terkait jatah tiket ini.

Delapan sponsor utama itu antara lain: Nissan, Playstation, Gazprom, PepsoCo, Banco Santander, Mastercard, Heineken, dan Expedia Group. THST dan SOS pun sepakat menambah jatah tiket untuk mereka akan mengangkat atmosfer karena banyaknya fans loyal di stadion.

Sementara itu, polemik tiket juga terjadi di final Liga Europa, di mana Chelsea dan Arsenal akan berhadapan di Olympic Stadium, Baku, pada Kamis (30/5) dinihari WITA. The Gunners pun menyoroti jatah tiket dan lokasi final.

Chelsea dan Arsenal malah dijatah tak sampai sepertiganya. Ada 12 ribu tiket untuk dibagi keduanya, yang artinya hanya 6.000 tiket per klub.

Padahal kapasitas stadion mencapai 68.700 penonton. UEFA menyebut bahwa 37.500 tiket akan dijual untuk fans global, dan sisanya dibagikan ke panitia lokal, UEFA, asosiasi nasional, rekan komersial, pihak penyiar, dan untuk paket-paket ramah tamah korporasi.

Jatah tiket itu diprotes Arsenal lewat pernyataan resminya. Sementara itu UEFA berdalih pembagian jatah ini dipengaruhi jarak Baku yang akan sulit dicapai oleh para fans, jawaban yang pada prosesnya malah bikin Arsenal terheran-heran. Sebabnya tak lain karena UEFA yang memutuskan memilih Baku sebagai tuan rumah. *

Komentar