nusabali

Limbah Pabrik Sarden Cemari Teluk Limo

  • www.nusabali.com-limbah-pabrik-sarden-cemari-teluk-limo

Limbah itu kerap mengendap ke permukaan dan menebar aroma busuk. Permasalahan limbah ini sudah beberapa kali dimediasi aparat desa setempat.

NEGARA, NusaBali

Sejumlah warga di Kampung Teluk Limo, Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, kini mengeluhkan pencemaran limbah pabrik sarden di sungai setempat. Limbah yang diduga berasal dari pabrik sarden di desa setempat menebarkan busuk busuk sehingga mengganggu kenyamanan warga.

Warga sekitar, Jumat (17/5), mengatakan ada dua pabrik sarden yang membuang limbah di sungai yang juga berada dekat muara pantai ini. Limbah itu, kerap mengendap ke permukaan dan menebar aroma busuk. Permasalahan limbah ini sudah beberapa kali dimediasi aparat desa setempat, namun masih saja terjadi pencemaran pada waktu-waktu tertentu, yang akhirnya mengganggu kenyamanan warga.

Perbekel Tegal Badeng Barat I Made Sudiana, Jumat kemarin, mengaku pihaknya sudah beberapa kali memediasi terkait pencemaran limbah di sungai tersebut. Sebenarnya, dua pabrik sarden di wilayah desanya, itu memang sudah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Ketika over produksi, limbah mentah dari produksi kedua pabrik sarden, itu juga diduga kerap meluber, dan akhirnya menimbulkan bau. “Mengenai keluhan warga itu, kami juga segera mediasi. Rencananya malam ini juga akan kami mediasi,” ujarnya.

Selain dua pabrik sarden, kata Sudiana, juga ada salah satu industri rumah tangga pembuatan tahu yang membuang limbah di sungai yang bermuara ke pantai wilayah perbatasan Tegal Badeng Barat dengan Desa Cupel, Kecamatan Negara tersebut. Dalam mediasi nanti, pihaknya juga akan memanggil pengusaha tahu, yang juga diharapkan bisa meminimalisir pencemaran di sungai itu. “Nanti kami serahkan kepada warga, apa yang kira-kira perlu untuk solusi terbaik ke depan. Karena masalah ini, memang sudah lama,” ucapnya,

Sementara, Eka Sabara, seorang HRD salah satu pabrik sarden yang membuang limbah di sungai Teluk Limo itu membenarkan, perusahaannya membuang limbah ke sungai tersebut. Namun, pihaknya memastikan, limbah yang dibuang ke sungai itu adalah limbah yang sudah diolah, dan tidak mencemari lingkungan. “Kalau endapan dan kemudian menimbulkan bau, ya memang karena kondisi sungai itu lebih tinggi dibanding muaranya. Makanya, setiap musim kemarau, air tidak bisa mengalir. Kemungkinan itu yang menyebabkan akhirnya menimbulkan bau," katanya, yang juga akan siap dimesiasi, adn memberikan penjelasan terkait masalah limbah dari perusahaannya itu.

Dua petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana, sempat turun melakukan pengecekan ke lapangan, Jumat kemarin, setelah menerima informasi terkait keluhan pencemaran limbah tersebut. Salah satu  petugas yang pejabat kepala seksi mengatakan limbah berwarna kecoklatan yang menggenang dan akhirnya menebar aroma busuk yang cukup menyengat itu, diduga terjadi akibat pendakalan di sungai setempat. Terkait hal tersebut, pihaknya meminta kepada perusahaan-perusahan yang membuang limbah di sungai, itu agar membersihkan sungai secara bersama-sama, dan mengantisipasi endapan limbah. “Nanti hari Senin akan kami cek kembali,” ujar salah satu Kasi Dinas LH Jembrana yang enggan namanya dikorankan.*ode

Komentar