nusabali

Jadwal Pilkel Serentak Masih Saru Gremeng

  • www.nusabali.com-jadwal-pilkel-serentak-masih-saru-gremeng

Tahun 2019 sebanyak 98 desa dari 133 desa di Tabanan akan menggelar pemilihan perbekel (Pilkel) serentak.

TABANAN, NusaBali

Meskipun sempat diwacanakan jadwal pilkel diumumkan setelah Pemilu 2019, namun hingga kini belum ada kejelasan. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Tabanan masih menunggu hasil koordinasi dengan lintas tim.

Kepala DPMD Tabanan Roemi Liestyowati mengatakan jadwal pilkel serentak belum bisa disebutkan. Dia mengaku masih belum mengadakan rapat koordinasi dengan lintas tim. “Agenda sudah ada, tetapi belum bisa kami publikasikan karena belum lakukan rapat koordinasi,” katanya, Kamis (16/5).

Di samping itu target untuk tahapan sosialisasi baru bisa dilakukan akhir Juni 2019. Karena tergantung masa jabatan terakhir dari perbekel yang menjabat. “Jadi setelah itu baru bisa kami tentukan jadwalnya, dan itu atas persetujuan pimpinan,” kata Roemi.

Dari data yang diperoleh di DPMD Tabanan, 98 desa yang akan gelar pilkel tersebut di antaranya, di Kecamatan Tabanan ada 12 desa, Kecamatan Selemadeg Timur 8 desa, Kecamatan Selemadeg 6 desa, Kecamatan Selemadeg Barat 7 desa, Kecamatan Pupuan 6 desa, Kecamatan Kediri 13 desa, Kecamatan Baturiti 9 desa, Kecamata Penebel 11 desa, Kecamatan Marga 12 desa, dan Kecamatan Kerambitan 14 desa.

Sedangkan anggaran pilkel untuk 98 desa hanya dianggarkan sebesar Rp 200 juta dari jumlah yang diajukan sebesar Rp 4,8 miliar. Terkait kekurangan anggaran tersebut, sebelumnya Roemi mengatakan setidaknya ada peluang yang bisa dibantu dari desa lewat APBDes. “Jadi ada kegiatan yang bisa didanai oleh desa dari APBDes, tentu saja sedikit bisa bernafas. Kalau tidak ada peluang itu, susah kita,” imbuhnya.

Akan tetapi dengan beragam tahapan pilkel, dengan dana yang hanya Rp 200 juta, ada sejumlah kegiatan yang dirampingkan. Salah satunya kegiatan sosialisasi terkait tahapan pilkel yang rencananya akan mulai digelar bulan Juni mendatang. Jika dalam pilkel sebelumnya sosialisasi dilakukan hingga tingkat desa, namun saat ini hanya sampai di tingkat kecamatan saja.

“Kalau ada desa yang krusial, baru akan kami datangi, apalagi kami di DPMD juga telah membentuk team work yang nantinya bertugas melakukan pendampingan ke desa yang akan menggelar pilkel,” tandas Roemi. *des

Komentar