nusabali

Pedagang Pasar Badung Keluhi Harga Daging Ayam

  • www.nusabali.com-pedagang-pasar-badung-keluhi-harga-daging-ayam

Sejumlah pedagang daging ayam di Pasar Badung, Jalan Sulawesi, Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat, mengeluhkan turunnya harga daging ayam sejak awal hingga memasuki minggu kedua bulan Ramadhan 1440 Hijriah.

DENPASAR, NusaBali

"Iya permintaan daging ayam saat Ramadhan ini menurun, mungkin karena sudah mudik dan banyak tempat makan yang juga pulang kampung," kata salah seorang pedagang, Sri, saat ditemui di pasar setempat, Kamis (16/5).

Menurut dia, daging ayam ukuran besar biasanya seharga Rp35.000 per kilogram, namun saat ini turun menjadi Rp30.000 per kilogramnya. Untuk ayam yang masih hidup dijual dari harga awal Rp22.000/ekor saat ini pun turun menjadi Rp19.000 per ekornya.

Sebelum memasuki bulan puasa, pihaknya selalu menjual kurang lebih 200 kilogram/hari, tetapi saat ini hanya menyediakan sekitar 100 kg/hari. Sri sudah berjualan sekitar 30 tahun di Pasar Badung dan biasanya memperoleh stok dari Jombang, Jawa Timur.

Dengan turunnya harga daging ayam, untuk bagian ayam lainnya juga mengikuti, misalnya saja seperti dada kini dijual dengan harga Rp50.000/kg dan sayap ayam kini dijual dengan harga Rp28.000/kg.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Nyoman Widiani, yang menjual daging ayam dengan ukuran kecil, yang biasanya dijual seharga Rp38.000/kilogram kini turun menjadi Rp37.000/kg. Daging ayam yang dijualnya, biasa diolah menjadi lalapan, bahan bakso, sate dan dijadikan menu hidangan lainnya.

"Ini sih ngikutin pembeli yang juga mulai sepi, jadi harga ikutan turun, karena langganan juga jadi jarang kesini, mungkin udah pada mudik juga," kata Nyoman Widiani, yang juga menyediakan paha ayam, dada ayam, hati dan ceker itu.

Pada hari biasa, langganannya yang berasal dari rumah makan, restoran dan warung lalapan sering membeli sekitar 10 kg, tetapi kini berubah menjadi 5 kg saja. "Itu karena di hotel juga sepi tamu, jadi ngaruh juga sama kita disini, langganan saya juga pada pulang kampung, jadi pasar juga ikutan lesu," kata pedagang lainnya, Ketut Merta.

Pada hari biasa, pembelian lebih sering habis dan jarang tersisa, daripada saat hari raya, tetapi ia juga menjelasakan bahwa penjualan daging ayam ini sulit diprediksi karena dapat terjadi penurunan dan peningkatan seketika.

Para pedagang daging ayam, mengharapkan harga daging ayam dapat segera kembali normal dan stabil, sehingga seluruh konsumen dapat mengkonsumsi dan menjangkaunya. *ant

Komentar