nusabali

Pelaku Mutilasi di Malang Ditangkap

  • www.nusabali.com-pelaku-mutilasi-di-malang-ditangkap

Berawal dari petunjuk nama Sugeng, dan daya endus anjing pelacak

MALANG, NusaBali

Pelaku mutilasi mayat perempuan di Pasar Besar, Kota Malang, terungkap. Pelaku adalah Sugeng Santoso (49), pria yang seringkali berada di lokasi.Tertangkapnya pelaku merupakan hasil penyelidikan polisi yang salah satunya dari anjing pelacak.

"Pelaku sudah kita amankan, atas nama Sugeng dan sekarang masih dalam pemeriksaan," ujar Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri kepada wartawan di Mapolres Jalan Jaksa Agung Suprapto, Rabu (15/5), malam seperti dilansir detik.

Pelaku, tak memiliki tempat tinggal tetap (T4). Namun, biasanya berada di lokasi kejadian. Identitasnya terungkap, berawal dari petunjuk nama Sugeng yang tertulis di telapak kaki korban.

"Kita selidiki dan mencari identitas yang berkaitan dengan nama itu. Kemudian penyelidikan juga melibatkan anjing pelacak yang mengarahkan keberadaan Sugeng, tidak jauh dari TKP," tandas Asfuri.

Kepolisian memang menurunkan anjing pelacak ke lokasi penemuan mayat korban mutilasi di Pasar Besar, Kota Malang. Langkah ini diharapkan bisa menemukan petunjuk baru mengungkap kasus keji tersebut. Sebab, polisi belum mampu mengungkap identitas korban.

Anjing pelacak dari Unit K9 Polres Malang Kota mengendus jejak Sugeng bermodalkan potongan pakaian yang berada di TKP. Anjing melacak sampai di Jalan Laksamana Martadinata, tepatnya di kawasan persemayaman Panca Budhi. Jarak dengan TKP sekitar kurang lebih 1 kilometer, di sana anjing pelacak terus mengendus dan akhirnya menemukan pelaku.

"Saat anjing berada di area itu, ada seseorang dalam kondisi tidur. Anggota kemudian memanggil nama Sugeng, dan orang tersebut bereaksi mendengar namanya. Kami kemudian mengamankan dan memeriksa hingga akhirnya mengaku," beber Asfuri.

Langkah penyelidikan lain yang dilakukan polisi adalah dengan menelisik tulisan pada kertas serta dinding di TKP, juga mengungkap identitas yang mengerucut pada Sugeng.

"Tulisan pada kertas dan beberapa tempat di lokasi, juga sama dengan dinding sebuah rumah yang dulunya pelaku pernah kos di sana. Lokasinya kawasan Jodipan. Tulisan itu identik dan diakui oleh pelaku sebagai pembuatnya," tandas Asfuri.

Sugeng mengaku tega memutilasi korban karena menjalankan pesan korban dan mengikuti bisikan gaib. Sebelum dimutilasi, korban sudah dalam kondisi meninggal, karena sakit.

"Hasil keterangan pelaku memutilasi karena mengikuti pesan korban sebelum meninggal dan bisikan gaib. Kita masih dalami, termasuk dengan apa pelaku memotong-motong anggota tubuh korban," jelas Asfuri.

Pelaku sendiri, kata Asfuri, mengenal korban dari awal bertemu 9 hari lalu di area klenteng Eng An Kiong di Jalan Laksmana Martadinata, Malang. Setelah itu, Sugeng mengajak korban ke Pasar Besar atau lokasi kejadian sekitar pukul 5 sore.

"Bertemu di depan klenteng (Eng An Kiong), korban mengaku sakit dan berasal dari Maluku. Kemudian dibawa ke pasar besar, karena Sugeng biasa kesana untuk tinggal sementara. Malam harinya, korban meninggal. Itu pengakuan sementara pelaku yang masih kita dalami," sambung Asfuri.

Bisikan gaib disertai pesan korban sebelum meninggal, menjadikan pelaku untuk melakukan mutilasi. Sugeng melakukan mutilasi 3 hari setelah perempuan itu meninggal. Kebenaran dari keterangan ini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian.

"Kita juga menunggu hasil otopsi, apakah ada bukti pemerkosaan atau menguatkan korban meninggal karena dibunuh sebelum dimutilasi," tutur Asfuri. *

Komentar