nusabali

Krama Desa Pakraman Puseh Akan Gelar Pecaruan dan Guru Piduka

  • www.nusabali.com-krama-desa-pakraman-puseh-akan-gelar-pecaruan-dan-guru-piduka

Pasca Dua Krama Subak Tewas Tertimbun Jembatan

TABANAN, NusaBali

Pasca musibah jebolnya jembatan penghubung Banjar Puseh dengan Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan, sepekan lalu yang merenggut dua korban jiwa, krama Desa Pakraman Puseh dan Subak Palian akan menggelar pecaruan dan guru piduka di lokasi kejadian. Upacara digelar bertepatan dengan Purnama Sadha pada Saniscara Pon Sinta, Sabtu (18/5) mendatang.

Pantauan di lokasi kejadian, Rabu (15/5), suasana di lokasi kejadian sepi, tanah yang sempat ditarik krama subak masih belum diratakan. Tidak ada aktivitas apapun yang dilakukan pasca terjadi musibah yang merenggut nyawa I Made Budi, 50, dan Ketut Sudana, 50, yang sama-sama warga Banjar Puseh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

Kelian Dinas Banjar Puseh I Nyoman Suda membenarkan jika upacara pecaruan dan guru piduka akan digelar Sabtu mendatang bertepatan dengan Purnama. Hari itu dianggap hari baik untuk kembali menetralisir segala sesuatu yang mencemari alam ini, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. “Nggih benar, pukul 10.00 rencananya mulai upacara,” ujarnya, Rabu (15/5).

Dikatakan pecaruan akan menggunakan caru abrumbunan (ayam lengkap), pakelem menggunakanan ayam hitam dan bebek hitam, menghaturkan tebasan guru piduka dan menghaturkan pemayuh bumi yang fungsinya untuk menghilangkan leteh (kotor). “Upacara dilakukan di lokasi kejadian, dan dipuput oleh pemangku Kahyangan Tiga,” jelasnya sembari menyebutkan upacara digelar oleh krama Desa Pakraman Puseh dan Subak Palian.  

Suda menambahkan pasca kejadian tidak ada aktivitas kerja bakti kembali karena masyarakat masih waswas. Bahkan dari krama desa pakraman dan Subak Palian juga masih trauma. Sehingga proyek diminta diselesaikan di desa, tidak melibatkan krama Desa Pakraman Puseh dan Subak Palian. “Jadi masyarakat kami masih trauma sehingga pengerjaan selanjutnya dimintakan ke desa,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Perbekel Desa Perean yang sudah purna tugas per 9 Mei 2019, I Nyoman Sunantra. Dikatakan, tragedi jembatan jebol yang terjadi pada Selasa (7/5) hingga menewaskan dua krama Subak Palian masih membawa duka tersendiri bagi pihak desa.

Warga masih sedih mengingat peristiwa tersebut. Begitu pun saat ditanya kelanjutan perbaikan jembatan penghubung dua banjar tersebut, Sunantra hanya mengatakan dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan krama terlebih dahulu. “Kami akan rapat dulu dengan krama, sabar ya kami masih berduka,” ujarnya.

Berita sebelumnya, dua krama Subak Palian tewas saat kerja bakti di jembatan penghubung Banjar Puseh dengan Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Mereka adalah I Made Budi dan I Ketut Sudana, tewas teruruk material pada Selasa (7/5). *des

Komentar