nusabali

Bayi Laki-laki Ditinggal di Gerbang Panti Asuhan

  • www.nusabali.com-bayi-laki-laki-ditinggal-di-gerbang-panti-asuhan

Bayi laki-laki ditemukan di dalam tas yang digantung di pintu gerbang Panti Asuhan Sidhi Astu, Tuka, Dalung, Kuta Utara. Belasan orang berminat mengadopsi.

MANGUPURA, NusaBali
Penghuni Panti Asuhan Sidhi Astu di Banjar Tuka, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, serta masyarakat sekitar dikejutkan oleh penemuan bayi laki-laki dalam sebuah tas berwarna cokelat motif bunga-bunga, Rabu (15/5). Bayi yang diketahui memiliki berat 3 kilogram dan panjang 50 centimeter itu ditemukan dalam tas yang tergantung di pintu gerbang Panti Asuhan Sidhi Astu.

Bayi mungil yang diperkirakan berusia antara 3 – 5 hari tersebut dalam kondisi sehat. Saat ini bayi tersebut dititipkan di Klinik Pratama Astiti Tuka di Jalan Raya Tuka 24 Dalung, Kuta Utara, yang berjarak sekitar 200 meter dari Panti Asuhan Sidhi Astu.

Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh Pengurus Panti Asuhan Sidhi Astu, Suster Clementia, 79, sekitar pukul 05.00 Wita. Saat itu, Suster Clementia hendak berangkat ke gereja untuk bersembahyang. Namun, karena gereja masih tutup, dia lalu mampir ke panti asuhan. Saat persis di depan gerbang, dia melihat seperti bungkusan tas pakaian berwarna cokelat motif bunga-bunga tergantung di pintu pagar panti asuhan. Suster Clementia mengira bahwa bungkusan tersebut adalah beras. Sebab, tak jarang panti asuhan menerima bingkisan berisi beras yang sengaja ditaruh untuk penghuni panti asuhan.

Namun, ternyata yang ditemukan oleh Suster Clementia bersama anak-anak pantia asuhan adalah sesosok bayi laki-laki. “Iya, jadi setelah dibuka, semua kaget, ternyata di dalam tas yang digantung di pagar adalah bayi,” kata Pimpinan Panti Asuhan Sidhi Astu Suster Maria Xaverine OSF. “Saat kami ambil kemudian bayinya nangis, barangkali karena popoknya basah,” imbuhnya.

Suster Xaverine mengaku sudah melaporkan penemuan bayi ke kelian banjar setempat, termasuk dengan aparat kepolisian. Untuk sementara, bayi dititipkan di Klinik Pratama Astiti Tuka. “Untuk kondisi bayinya sangat sehat. Usianya sekitar 3-5 hari karena tali pusarnya masih menggunakan perban,” jelasnya.

Suster Xaverine mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Sosial Kabupaten Badung untuk tindak lanjut ke depan. Pasalnya, saat kabar penemuan bayi tersebut beredar, banyak warga yang ingin mengadopsi.

“Banyak yang sudah ingin mengadopsi. Yang datang langsung ke sini saja (ke Panti Asuhan Sidhi Astu) belasan orang. Belum lagi yang menghubungi lewat telepon,” ungkapnya. Namun pihaknya tetap melakukan proses sesuai dengan prosedur yang berlaku. Terlebih, kata dia, Panti Asuhan Sidhi Astu di bawah naungan Dinas Sosial.

Masih menurut Suster Xaverine, kasus seperti ini pernah terjadi di Panti Asuhan Sidhi Astu yang berdiri sejak tahun 1959 tersebut. Namun dia lupa persisnya tahun berapa. “Kalau dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ini baru. Tapi dulu pernah ada yang mirip seperti ini. Saya melihatnya positif saja, barangkali orangtuanya bermaksud menitipkan anaknya ke panti asuhan supaya mendapatkan tempat yang layak,” katanya.

Sementara, di Klinik Pratama Astiti Tuka, bayi mungil tersebut mendapat penjagaan dari perawat. Setelah dimandikan dan diberi susu, bayi yang belum memiliki nama itu langsung tertidur lelap. “Secara fisik bayinya sehat. Tapi apakah ada kelainan tentu harus ada pemeriksaan dari dokter ahli,” ucap Maria Natalia, salah seorang perawat yang ditemui, Rabu kemarin. *asa

Komentar