nusabali

Diana-Dewa Rai Siap Dipertemukan

  • www.nusabali.com-diana-dewa-rai-siap-dipertemukan

Kasus Pemukulan Ketua Fraksi Diselesaikan di Internal PDIP

DENPASAR, NusaBali

Kasus pemukulan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, I Kadek Diana, oleh anggotanya, Dewa Nyoman Rai Adi, jelang sidang parpurna di Gedung Dewan, Selasa (14/5) pagi, akan diselesaikan di internal partai. Kadek Diana dan Dewa Rai Adi pun siap untuk dipertemukan.

Upaya penyelesaian kasus Dewa Rai Adi vs Kadek Diana secara internal partai ini diungkapkan Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan DPD PDIP Bali, I Wayan Sutena, Rabu (15/5). Menurut Sutena, kasus ini secepatnya akan di-selesaikan langsung oleh Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster.

“Kasusnya diambil dan ditangani langsung Pak Ketua DPD PDIP Bali. Kami di Bidang Organisasi tidak menangani masalah ini,” ungkap Sutena saat dikonfirmasi NusaBali per telepon di Klungkung, Rabu kemarin..

Sutena menyebutkan, Dewa Rai Adi (politisi PDIP asal Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang sudah dua periode duduk di DPRD Bali Dapil Buleleng) dan Kadek Diana (politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar yang ba-ru satu periode duduk di DPRD Bali Dapil Gianyar) akan dipertemukan terlebih dulu. Saat itulah diupayakan perdamaian.

Namun, mengenai kasus hukumnya yang sudah masuk laporan ke Polda Bali, me-nurut Sutena, itu kewenangan penegak hukum, bukan kewenangan partai. “Kita taat dengan hukum yang berlaku di Indonesia,” tandas politisi PDIP asal Desa Te-gak, Kecamatan Klungkung yang juga anggota DPRD Dapil Bali 2004-2009 dan 2018-2019 ini.

Sementara itu, Kadek Diana mengatakan dirinya selaku warga negara yang baik, berupaya menempuh jalur hukum begitu menjadi korban pemukulan. “Saya tidak tempuh cara-cara lain. Saya tunduk dengan hukum yang berlaku di NKRI ini. Ma-kanya, saya tetap menempuh jalur hukum,” tegas Kadek Diana saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Rabu kemarin.

Meski demikian, Kadek Diana akan tunduk dengan keputusan partai. Apa pun ke-putusan partai terkait kasus pemukulan oleh Dewa Rai Adi, akan diterima sesuai dengan keputusan organisasi. “Karena saya sebagai kader PDIP, bagaimana nanti sikap partai menyikapi masalah ini, apakah nanti disuruh berdamai atau apa, saya siap. Saya tunduk terhadap keputusan partai,” sergah Kadek Diana yang duduk di Komisi III DPRD Bali 2014-2019.

Menurut Kadek Diana, dalam waktu dekat akan dilaksanakan pertemuan antara dirinya dengan Dewa Rai Adi, politisi PDIP yang kini duduk di Komisi I DPRD Bali. “Ya, tunggu saja informasinya, nanti bagaimana hasilnya, tergantung pimpinan,” papar caleg incumbent yang lolos lagi ke kursi DPRD Bali dari PDIP Dapil Gianyar di Pileg 2019 dengan perolehan 91.243 suara ini.

Kadek Diana menegaskan, dalam kasus dirinya dengan Dewa Rai Adi, tidak ada baku hantam seperti yang beredar di media. “Yang benar itu saya menjadi korban penganiayaan. Kalau baku hantam, seolah-olah saya juga memukul pelaku, terjadi jual beli pukulan. Tapi, dalam kasus ini murni penganiaan,” kata Kadek Diana yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDIP Bali.

Dikonfirmasi terpisah, Dewa Rai Adi menyatakan siap kapan saja dipertemukan dengan Kadek Diana. Dia juga siap membeber awal mula kejadian hingga terjadi pemukulan.

“Anda (wartawan) bisa lihat sendiri percakapan di Grup WhatsApp Fraksi PDIP DPRD Bali. Bagaimana seorang Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali menantang anggo-tanya. Masyarakat harus tahu juga, publik harus tahu awal dan latarbelakang keja-dian ini,” sergah Dewa Rai.

Dewa Rai juga menyebutkan dirinya sudah siap dengan apa pun keputusan partai nantinya. Namun, dia berharap ada keadilan oleh induk partai. “Ketua fraksi me-nantang anggotanya berkelahi, ya harus diganti dong. Media juga harus berimbang mempublis kasus ini,” pinta Dewa Rai yang gagal lolos lagi ke DPRD Bali Dapil Buleleng dalam pileg 2019. *nat

Komentar