nusabali

Dukung Cok Ibah Jadi Ketua DPD Golkar Bali

  • www.nusabali.com-dukung-cok-ibah-jadi-ketua-dpd-golkar-bali

Sesepuh Minta Segera Gelar Musda Golkar

DENPASAR, NusaBali
Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali, I Gusti Made Perasu, dorong Plt Ketua DPD I Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer segera melaksanakan Musda. IGM Perasu pun sepakat dan mendukung Tjokorda Raka Kerthyasa Sukawati alias Cok Ibah maju menjadi Ketua DPD I Golkar Bali.

IGM Perasu menyebutkan tidak ada alasan lagi menunda-nunda Musda untuk memilih Ketua DPD I Golkar Bali definitif, karena pesta gong demokrasi Pileg/Pilpres 2019 sudah selesai. Bagi Perasu, makin cepat Musda, itu semakin baik agar konsolidasi organisasi berjalan ke arah lebih bagus.

“Segera laksanakan Musda Golkar Bali. Dulu Plt Ketua DPD I Golkar Bali kan berdalih tidak bisa laksanakan Musda karena ada Pileg/Pilpres 2019. Sekarang sudah selesai ini Pileg/Pilpres, maka laksanakanlah Musda. Makin cepat makin baik,” tegas Perasu di Denpasar, Selasa (14/5).

Sesepuh Golkar asal Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat ini mengatakan sepakat dan mendukung Cok Ibah maju menjadi Ketua DPD I Golkar Bali. Selain Cok Ibah, kata Perasu, Wayan Geredeg juga layak diajukan menjadi calon Ketua DPD I Golkar Bali.

Cok Ibah adalah kader senior Golkar asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang sempat dua kali periode duduk di DPRD Bali Dapil Gianyar (2009-2014, 2014-2018). Cok Ibah cukup berpengalaman dan punya presdtasi selaku mantan Ketua DPD II Golkar Gianyar 2005-2010. Di era Cok Ibah, Golkar berjaya merebut 10 kursi DPRD Gianyar dan sukses mendudukkan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menjadi Bupati Gianyar 2008-2013.

Sedangkan Wayan Geredeg adalah politisi senior Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang notabene mantan Bupati Karangasem dua kali periode (2005-2010, 2010-2015). Geredeg berpengalaman menjadi Ketua DPD II Golkar Karangasem 2010-2016. Di era kepemimpinannya, Golkar berjaya dan berhasil merajai kursi DPRD Karangasem 2014-2019.

“Saya tertarik dengan Cok Ibah. Dia layak jadi Ketua DPD I Golkar Bali. Pak Geredeg juga boleh itu,” ujar Perasu. Namun, kata Perasu, kalau Cok Ibah tidak mau maju dengan alasan sibuk sebagai Bendesa Adat Ubud, maka Wayan Geredeg layak maju menjadi Ketua DPD I Golkar Bali.

“Tapi, dengan catatan, tolong generasi muda kita juga dimunculkan. Golkar banyak punya kader-kader muda yang layak duduk di kepengurusan. Mereka ini bisa menggantikan para senior nantinya, sesuai dengan kebutuhan organisasi ke depan yang tantangannya makin berat di tengah kompetisi ketat. Kalau yang senior seperti Demer dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra kan sudah berkiprah di DPP Golkar,” tegas mantan Ketua DPD II Golkar Den-pasar era Orde Baru dan sempat menjabat Ketua DPRD Denpasar 1992-1997, 1997-1999 ini.

Perasu juga sentil adanya klaim elite bahwa di bawah kepemimpinan Demer selaku Plt Ketua DPD I Golkar Bali, partainya mencatat prestasi dalam Pileg 2019. “Katanya berprestasi di Pileg 2019. Apanya berprestasi? Di DPRD Bali kita kehilangan 3 kursi, kan penurunan prestasi itu. Jumlah pemilih di Pileg 2019 bertambah, tapi perolehan suara para caleg menurun, bahkan kehilangan kursi. Ya, hemat saya, Demer fokus di DPP Golkar sajalah,” pinta Perasu.

Perasu menyodorkan kriteria kandidat Ketua DPD I Golkar Bali: memiliki kemampuan finansial yang bagus, sehingga tidak hanya hidup dari partai, membidik jabatan di legislatif dan eksekutif. Tapi, mereka mampu yang memelihara partai, merawat kekuatan dan soliditas partai.

Sementara itu, anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Bali lainnya, Gede Wiratha, mendukung ide Cok Ibah mendorong anak-anak muda maju sebagai pengurus partai, menyundul yang senior. “Sekarang eranya milenial. Anak-anak muda yang visioner harus dikedepankan. Golkar harus revitalisasi organisasi untuk bisa bangkit. Kalau tidak, kita tak bisa maksimal di Pileg 2024 mendatang,” jelas Gede Wiratha kepada NusaBali, Selasa kemarin.

Seperti halnya IGM Perasu, Wiratha juga berharap Plt Ketua DPD I Golkar Bali, Deme, segera melaksanakan Musda. “Lakukan penguatan organisasi, konsolidasi semasih lawan sedang tidur. Jangan natu aktif ketika musim Pemilu. Partai-partai modern itu ya hidup setiap detik, setiap saat. Tidak hanya ketika mau Pemilu,” tegas politisi-pengusaha jasa pariwisata yang juga masuk bursa kandidat Ketua DPD I Golkar Bali ini. *nat

Komentar