nusabali

Badung Awasi Batasan Umur

  • www.nusabali.com-badung-awasi-batasan-umur

Sejak awal kan menyiapkan atlet usai 30 tahun, jelang Porprov malah dibuat lebih muda lagi, jelas itu membikin repot dan pusing. Ini saya minta cabor dibawah KONI Badung harus berani bersikap tegas.

Jelang Porprov Bali 2019


MANGUPURA, NusaBali
KONI Kabupaten Badung melakukan berbagai upaya dalam mencegah kecurangan di Porprov Bali 2019. Batasan umur atlet yang diterapkan pada sejumlah cabang olahraga menjadi perhatian khusus KONI Badung. Batasan umur itu akan diawasi penerapannya pada Porprov Bali XIV/2019 di Kabupaten Tabanan, September nanti.  Bahkan jiga jika ada upaya daerah rival yang berusaha mengubah secara mendadak soal batasan umur di Porprov.

"Bagi kami ini teknis sekali. Batasan umur atlet itu sangat berpengaruh dalam meraih medali. Makanya Badung berharap jangan sampai ada perubahan batasan umur secara tiba-tiba," ucap Ketua Umum KONI Badung, Made Nariana, di Badung, Senin (13/5).

Batasan umur menjadi atensi khusus KONI Badung, hal itu berangkat dari pengalaman Nariana sebagai Ketua Umum KONI Provinsi Bali beberapa tahun lalu. Pergeseran soal umur bisa saja dilakukan menjelang Porprov bergulir.

Contoh, awalnya batasan umur disepakati usai 30 tahun saat Porprov berlangsung. Karena merasa tidak kuat pada batasan umur tersebut, akhirnya dengan melibatkan Pengprov cabor ada upaya mengubah ke batasan umur minimal 20 tahun. Ini jelas mempengaruhi kontingen lainnya yang menyiapkan usia atlet 30 tahun.

"Sejak awal kan menyiapkan atlet usai 30 tahun, jelang Porprov malah dibuat lebih muda lagi, jelas itu membikin repot dan pusing. Ini saya minta cabor dibawah KONI Badung harus berani bersikap tegas. Sampaikan saja ke KONI Badung, jika ada unsur permainan usia atlet. Apalagi pencurian umut atlet. Kami tidak ingin ada seperti itu," tandas Nariana.

Jadi, kata Nariana, sejak awal wajib konsisten menerapkan batasan umur atlet yang telah disepakati sejak awal. Semua harus mengacu ke PON Papua XX/2020 mendatang.

"Boleh diubah tapi jauh lebih awal disampaikan. Tidak boleh diam-diam. Sebab, sejak awal KONI Tabanan memegaskan acuannya selalu hasil keputusan RAT KONI Bali," papar Nariana.

Namun belakangan di sejumlah cabor ada revisi terutama soal nomot yang dipertandingkan. Artinya, jika ada keputusan bersama, KONI Badung tidak masalah. Namun dibuatkan surat kepuusan bersama antar KONI daerah di Bali. "Yang kami tidak mau, yakni dirubah secara mendadak dan tiba-tiba. Itu jelas ada motifnya," tutur Nariana.

Mengapa hal ini terjadi, kata Nariana, karena pengalaman saat Porprov di Jembrana cabor Balap Sepeda di satu nomor tertentu tiba-tiba dibatalkan secara mendadak. Dibatalkan tidak dipertandingkan dengan dalih tuan rumah tidak ada atletnya. Padahal waktu itu, pertandingan sudah mau dimulai.

"Ada saja memang trik, jika ingin bermain curang. Dan, kami pertegas KONI Badung tetap mengedepankan sportifvitas. Meskipun targetnya adalah juara umum Porprov," beber Nariana.  Untuk itu induk organisasi cabor dalam hal ini KONI Provinsi Bapi harus konsisten soal atlet pindahan dari luar Bali. Semua itu harus jelas mengikuti ketentuan yang ada. *dek

Komentar