nusabali

Tari Rejang Dewa Massal di Kantor Disdikpora

  • www.nusabali.com-tari-rejang-dewa-massal-di-kantor-disdikpora

Siswa SMPN 1 Amlapura, SMPN 2 Amlapura, SMPN 4 Amlapura, dan SMPN 5 Amlapura persembahkan Tari Rejang Dewa missal saat perayaan Siwaratri di Kantor Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (11/5).

AMLAPURA, NusaBali

Jumlah penari sebanyak 50 orang. Tari Rejang Dewa terbagi empat kelompok dikoordinasikan oleh Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga I Putu Susila.

Saraswati di Kantor Disdikpora Karangasem dihadiri Wabup I Wayan Artha Dipa, Kadis Perhubungan Ida Bagus Putu Suastika, Kadisdikpora I Gusti Ngurah Kartika, serta kepala sekolah SD dan SMP. Persembahyangan Saraswati dipuput oleh Ida Pedanda Istri Jelantik dari Geria Kemenuh, Banjar Geria, Kelurahan Subagan, kecamatan Karangasem. Selain tari Rejang Dewa juga dipentaskan topeng Sidhakarya dan wayang kulit.

Perayaan Saraswati di SMPN 2 Amlapura juga menampilkan tari Rejang Dewa dan Baris Gede. Pujawali dipuput Ida Pandita Mpu Daksha Sadhu Yoga Natha dari Geria Giri Asti Nayotama, Banjar Pandesari, Desa/Kecamatan Bebandem. Tari Rejang Renteng dan Rejang Dewa juga dipentaskan di SMA PGRI Amlapura, Jalan Sudirman Amlapura. Upacara dipuput Ida Pedanda Gede Made Jelantik Sidemen dari Geria Buda Taman Asri, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem.

Kadisdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengatakan setiap enam bulan sekali, atau 210 hari sekali, secara rutin umat Hindu menggelar upacara Saraswati. Di semua sekolah wajib menggelar upacara Saraswati agar seluruh siswa mendapatkan anugerah keselamatan lahir bathin saat menjalankan program pembelajaran. Ketua Panitia Perayaan Saraswati di STKIP Agama Hindu, I Komang Badra, menambahkan pujawali Saraswati untuk memperingati turunnya ilmu pengetahuan. Pada patung Dewi Saraswati, salah satu tangannya memegang pohon genitri, maksudnya sebagai lambang ilmu pengetahuan tiada batas. *k16

Komentar