nusabali

IHDN Denpasar Gelar Samawartana Bertepatan Rahina Saraswati

  • www.nusabali.com-ihdn-denpasar-gelar-samawartana-bertepatan-rahina-saraswati

Bertepatan dengan Hari Suci Saraswati, Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menyelenggarakan upacara Samawartana di Pura Ratna Saraswati kampus setempat pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (11/5) pagi.

DENPASAR, NusaBali

Samawartana merupakan tradisi di IHDN Denpasar apabila mahasiswanya telah menyelesaikan masa studi di kampus tersebut. Samawartana kali ini diikuti oleh 103 calon wisudawan dan wisudawati.

Rektor IHDN Denpasar, Prof Dr Drs I Gusti Ngurah Sudiana Msi, mengatakan upacara Samawartana digelar bertepatan dengan Saraswati ini merupakan hari yang sangat baik. Bertepatan dengan hari baik ini, dijadikan momentum untuk melepas wisudawan agar nantinya menjadi sarjana yang sujana di masyarakat. “Maknanya menjadi ganda. Pertama melakukan pemujaan kepada Sang Hyang Aji Saraswati. Kedua, mahasiswa dilepas sebagai sarjana yang menyandang gelar ilmu agama. Dengan makna keduanya ini, maka mahasiswa akan semakin militan dan merasakan bagaimana pentingnya ilmu pengetahuan,” ujarnya usai pelaksanaan Samawartana.

Dalam pemaknaan Hari Suci Saraswati, diharapkan mahasiswa memiliki pandangan yang lebih mudah untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan kepada masyarakat. Lulusan IHDN Denpasar sampai saat ini mencapai 2.058 orang tersebar di seluruh Nusantara. Kepada lulusan, Prof Sudiana berpesan agar alumnus selalu menjaga identitas IHDN Denpasar dan bisa menjadi contoh di masyarakat dalam bidang agama.

“Alumni banyak yang sudah menjadi guru, dosen, polisi, tentara, bankir, dan berbagai bidang lain. Alumni kita harapkan, dengan berbekal ilmu agama, justru dia bisa bekerja di segala lini, tidak hanya bekerja di kementerian agama. Karena agama itu bisa masuk di segala ilmu pengetahuan,” katanya.

Adapun 103 orang calon wisudawan tersebut berasal dari berbagai jurusan di IHDN Denpasar. Pertama, berasal dari Fakultas Dharma Acarya (S1) yang menamatkan 43 orang mahasiswa, di antaranya dari Prodi Pendidikan Agama Hindu sebanyak 20 orang dan Prodi Sastra Agama Pendidikan Bahasa Bali 22 orang.

Sedangkan dari Fakultas Brahma Widya, ada 13 mahasiswa yang akan diwisuda, yakni dari Prodi Filsafat Agama Hindu 7 orang, dan Prodi Teologi Hindu 6 orang. Sementara Fakultas Dharma Duta akan mewisuda sebanyak 14 orang terdiri dari Prodi Penerangan Agama Hindu sebanyak 7 orang, Prodi Industri Perjalanan 4 orang, dan prodi Hukum Hindu 2 orang.

Selain program S1, IHDN Denpasar juga mewisuda sebanyak 15 mahasiswa program Pascasarjana (S2) dengan rincian prodi S2 Brahma Widya 3 orang, Prodi S2 Dharma Acarya 6 orang, dan Prodi S2 Magister Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali 6 orang, serta S2 Ilmu Komunikasi Hindu sebanyak 5 orang. IHDN Denpasar juga menamatkan Doktor (S3) bidang Ilmu Agama sebanyak 13 orang.

Lulusan terbaik S1 diraih oleh Dewi Yuniari SFil dari program studi Filsafat Hindu dengan IPK 3,97 (dengan pujian). Sementara pada jenjang S2, wisudawan terbaik diraih oleh Ni Komang Ari Pebriyani SS SPd MPd dari Magister Pendidikan Bahasa Bali dengan IPK sempurna 4,00 (dengan pujian). Sedangkan terbaik pada jenjang S3 diraih oleh Ir Gede Ngurah Wididana MAgr alias Pak Oles dengan IPK 3,75 (dengan pujian).  

IHDN Denpasar telah berkembang cukup baik. Selain beberapa prodi tersebut, ada dua pengembangan prodi yang menamatkan angkatan pertamanya pada wisuda periode kali ini (Mei 2019). Dua prodi tersebut yakni Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Hindu dari Fakultas Dharma Acharya sebanyak 1 orang, dan prodi Ilmu Komunikasi Hindu dari Fakultas Dharma Duta sebanyak 1 orang.

Prof Sudiana menyebut, penambahan prodi tersebut adalah pengembangan menuju universitas. IHDN Denpasar saat ini memiliki tiga fakultas. Rencananya akan dikembangkan dua fakultas baru sehingga menjadi lima fakultas saat menjadi Universitas dengan nama yang digadang-gadang adalah Universitas Negeri Jaya Pangus. Perjuangan untuk mewujudkan naik status menjadi universitas ini masih menunggu rekomendasi dari Kemenristekdikti. *ind

Komentar