nusabali

Bayi Tiga Bulan Tewas di TPA

  • www.nusabali.com-bayi-tiga-bulan-tewas-di-tpa

Hasil pemeriksaan visum, tidak ada tanda kekerasan. Akan tetapi mayat bayi tersebut membiru pada wajah dan tangannya. Hal ini menandakan korban kehabisan oksigen

DENPASAR, NusaBali

Bayi berusia tiga bulan harus meregang nyawa di Tempat Penitipan Anak (TPA). Ini dialami oleh bayi mungil berjenis kelamin perempuan, anak kedua dari pasangan Andika Anggara, 27, dan Ikka Saraswati Dewi, 25, yang meninggal dunia saat di titip di Tempat Penitipan Anak (TPA) PHC, Jalan Drupadi VII Nomor 2A, Desa Sumerta Klod, Denpasar Timur, Kamis (9/5). Bayi malang ini diketahui meninggal dunia oleh ayahnya pada saat hendak menjemputnya pada sore sepulang dari kerja.

Andika dan sang istri, Ikka yang tinggal di kawasan Jalan Gunung Agung, Denpasar, tampak masih syok saat ditemui di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Jumat (10/5).

Andika menuturkan, di TPA tersebut, ia menitipkan dua anaknya. Anak pertama laki-laki berusia 2,5 tahun, sedangkan bayi keduanya perempuan berusia 3 bulan. Jasa TPA ini baru digunakannya sekitar satu bulan untuk anak pertama, dan anak kedua baru dua mingguan. Selama menitip kedua anaknya, Andika mengaku tidak merasakan ada yang janggal.

Namun demikian, saat Kamis sore lalu, ketika mau menjemput sang buah hati, Andika disuruh menunggu oleh pegawai TPA tersebut. Saat itu, Andika tak menyangka kalau anaknya telah meninggal dunia. Dia mengira disuruh menunggu karena anaknya sedang digantikan baju. Karena lama menunggu, Andika pun bertanya kepada pegawai TPA. Bukannya diberi jawaban yang baik, pegawai TPA itu malah membentak.

Mendapati perlakuan itu, Andika bertanya ada apa dengan anaknya. Menjawab pertanyaan itu, pegawai itu mengatakan bahwa anaknya sedang dirawat di RS Bross, Denpasar karena sakit. Mendapat jawaban itu Andika tak menunggu lama dan langsung menuju rumah sakit tersebut.

Setibanya di RS Bross, Andika menemui anaknya dalam keadaan tak bernyawa. Tak terima dengan apa yang dialami oleh anaknya, Andika langsung melapor ke Polresta Denpasar pada pukul 17.00 Wita. Andika merasa anaknya baik-baik saja pada pagi harinya saat dititipkan. Tiba-tiba sorenya dikabarkan sakit dan meninggal dunia.

Sampai pukul 22.00 Wita, barulah jenazah bayinya dikirim ke Instalasi Forensik RSUP Sanglah. Menurut hasil pemeriksaan visum, tidak ada tanda kekerasan. Akan tetapi mayat anaknya membiru pada wajah dan tangannya. Hal ini menandakan bayi tersebut kehabisan oksigen. “Saat menitip anak di sana awalnya tidak ada masalah. Tapi kemarin (Kamis, red) kaget dengar kabar anak saya masuk rumah sakit,” ucapnya, sedih.

Andika mengaku pertama kali mengenal TPA tersebut dari Instagram dengan berbagai promo yang ditawarkan. Ia menitipkan anaknya lantaran ia dan istri harus bekerja. Begitu juga kakek dan neneknya juga bekerja. Ia awalnya tahu TPA juga dilengkapi dengan CCTV. Namun setelah kejadian tersebut, pihak TPA tidak memberikan izin pada pihak keluarga korban untuk mengaksesnya. “Saya belum bisa memberikan keterangan karena masih dalam proses di kepolisian. Masih mengumpulkan bukti katanya, karena buktinya kurang. Otopsi rencananya dilakukan besok (hari ini, red),” ujarnya.

Kakak sepupu Andika menambahkan, pada saat menjemput anak pertama tidak ada masalah. Namun ketika akan mengambil anak kedua, pihak TPA agak sedikit lama mengulur waktu. Mereka beralasan pada orang tua bahwa masih mengantre. Ada dugaan keponakannya itu meninggal dalam posisi tengkurap dalam jangka waktu lama. Ini yang diduga akhirnya menyebabkan kehabisan oksigen.

“Kayaknya petugasnya takut bilang ke orang tuanya. Seharusnya ketika dibawa ke rumah sakit, orang tua dihubungi. Tapi sampai dijemput ke TPA, pihak TPA tidak mengatakan kalau anaknya masuk RS,” ungkapnya.

Ia pun menyayangkan TPA yang teledor dalam mengawasi bayi yang dititip di sana, hingga merenggut nyawa keponakannya itu. Bahkan tidak ada itikad dari pihak TPA untuk menemui orang tua korban. “Minta maaf saja tidak,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Wayan Arta Ariawan membenarkannya ada laporan yang masuk terkait kasus kematian bayi saat dititip di TPA. “Orang tua korban sudah melapor. Saat ini kasusnya ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Guna kepentingan penyelidikan, orang tua korban masih dimintai keterangan oleh penyidik," ujarnya singkat saat dikonfimasi, kemarin. *ind, po

Komentar