nusabali

Januari - April, 67 Kasus DB Serang Warga Bangli

  • www.nusabali.com-januari-april-67-kasus-db-serang-warga-bangli

Sejak Januari - April 2019 terdata kasus DB (demam berdarah dengue) di Bangli mencapai 67 kasus.

BANGLI, NusaBali

Data kasus DBD tersebut didapat dari Puskesmas dan rumah sakit.  Terkait temuan kasus tersebut, Dinas Kesehatan Bangli   sedang menindaklanjuti dengan melakukan fogging (pengasapan) sarang nyamuk. Hal itu disampaikan  Kasi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Bangli I Wayan Sudarma di Bangli, Kamis (9/5).  

Dijelaskan, karena mobilitas masyarakat cukup tinggi, maka gigitan nyamuk aedes aegypti dimungkinkan terjadi di luar tempat tinggal warga terserang DBD. “Contoh, warga asal Banjar Pande, Bangli bekerja di luar kabupaten, bisa jadi saat bekerja kena gigitan nyamuk. Meski gigitan tidak terjadi di tempat tinggalnya, tetap harus mengambil langkah pemutusan mata rantai nyamuk aedes aegypti dengan cara fogging,” jelasnya.

Sudarma menekankan untuk masyarakat agar mengutamakan pencegahan dengan menjaga lingkungan sekitarnya. “Lebih efektif jika masyarakat berperan langsung, melakuka kegiatan pencegahan. Nantinya diibangi denga pelaksaaa fogging,” imbuhnya.

Sementara itu, bocah usia 5 tahun, I Wayan Wistara Ananditia, menjalani perawatan intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSU Bangli sejak, Rabu (8/5). Bocah asal Banjar/Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli ini suspek DBD tingkat II. Wistara yang sudah mengenyam pendidikan anak usia dini (PAUD) selama menjalani perawatan didampingi oleh orang tuanya, Sri Budiani dan Nengah Sastrawan.

Saat diruang ICU, Sri Budiani  mengatakan beberpa hari terakhir anaknya sempat sakit deman yang dibarengi dengan batuk. Pihaknya pun sempat memeriksakan anaknya ke dokter. “Memang sehabis berobat kedokter, panas tubuh normal bahkan sempat diajak nonton acara serangkian HUT kota Bangli,” ungkapnya Kamis (9/5).

Namun  tidak disangka, mendadak anaknya kembali demam dan disertai batuk- batuk. Pihak keluarganya pun  memutuskan untuk membawa ke rumah sakit, Rabu (8/5) malam. Dari hasil diagnose tim medis, buah hatinya kena virus DBD.

Ayah I Wayan Wisatara Anandita, I Nengah Satrawan menyampaikan jika anakanya sekolah di salah satu PAUD di lingkungan Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Bangli. Kesehariannya tinggal di Banjar Pukuh, Desa/Kecamatan Susut, Bangli. “Sejauh ini warga di sekitaran Banjar Pukuh maupun di rumahnya di lingkungan Banjar Kawan tidak ada yang terindikasi menderita sakit DBD,” beberya.

PNS di Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Bangli ini menduga buah hatinya sampai terserang DBD saat di luar rumah. “Mungkin saja kena gigitan saat berada di luar rumah,” sebutnya.

Kasi Rawat Inap dan Rawat Jalan RSUD Bangli,  Nyoman Sara menerangkan jika pasien datang ke ruang IGD RSU Bangli sekitar pukul 21.00 Wita dengan kondisi suhu tubuh tinggi disertai batuk. Dari hasil test darah,  pasien didiagnose suspek virus DBD tingkat II. *esa.

Komentar