nusabali

Diduga Terseret Mobil Pick Up Sejauh 2,5 Kilometer

  • www.nusabali.com-diduga-terseret-mobil-pick-up-sejauh-25-kilometer

Mario Jerry Loba diketahui sudah dua pekan liburan di Bali, setelah tamat dari Akademi Maritim Jogjakarta. Saat kejadian, korban datang dari rumah saudaranya di Nusa Dua, hendak ke Denpasar menemui pacarnya

Taruna Akademi Maritim Tewas di Kolong Underpass Tugu Ngurah Rai


MANGUPURA, NusaBali      
Seorang taruna Akademi Maritim Jogjakarta, Mario Jerry Loba, 23, tewas mengenaskan di kolong Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Kamis (9/5) dinihari. Taruna asal RT 03 RW 01 Desa Malumbi, Kecamatan Tambera, Kabupaten Sumba Timur, NTT ini diduga tewas setelah terseret mobil pick up sejauh 2,5 kilometer, pasca motornya bertabrakan.

Jenazah korban Mario Jerry Loba ditemukan tergelatak bersimbah darah penuh luka-luka di kolong Underpass Simpang Tuggu Ngurah Rai Tuban, Kamis dinihari pukul 03.50 Wita. Kasat Lantas Polresta Denpasar, AKP Adi Sulistiyo, menyatakan taruna berusia 23 tahun ini tewas terseret mobil pick up yang belum diketahui identitasnya.

Menurut AKP Adi Sulistyo, korban diduga terseret pick up dari Simpang Benoa Square (arah Nusa Dua) hingga terlepas di kolong underpass. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban awalnya ditabrak atau menabrak mobil pick up yang menyeretnya. Saat ditemukan tergeletak bersimbah darah, tubuh korban mengalami banyak luka seperti bekas terseret. Kepala bagian depannya bahkan pecah.

Jenazah korban pertama kali diketahui oleh seorang pengendara motor yang melintas di underpass. Mayat korban dalam posisi tengkurap, tanpa mengenakan celana yang diperkirakan terlkepas saat terseret pick up. Sedangkan baju warna hitam yang dikenakan korban sudah dalam kondisi compang camping, masih tersangkut di leher.

Polisi yang terjun ke lokasi TKP sempat mengalami kesulitan untuk mengetahui penyebab kematian korban. Beruntung, dari keterangan seorang saksi, Didi Hermanto, 36, akhirnya kecelakaan maut ini terungkap. Disebutkan, saksi Didi Hermanto sempat melihat ada sebuah mobil pick up seperti menyeret tubuh manusia sejauh 500 meter sebelum underpass. Tubuh tersebut terlihat nyangkut di roda depan sebelah kanan.

Saksi asal Pekalongan, Jawa Tengah yang bekerja di Bea Cukai Ngurah Rai Tuban ini sempat berusaha mengejar mobil pick up tersebut. Namun, karena hujan, Didi Hermanto yang saat itu melintas di lokasi untuk mencari makanan, berhenti mengejar mobil pick up tersebut. Bebrapa saat kemudian, saksi ini mendengar kabar ada mayat tergeletak di kolong Underpass Tugu Ngurah Rai Tuban.

Berdasarkan keterangan saksi Didi Hermanto, polisi kemudian menyusuri Jalan Bypass Ngurah Rai dari underpass menuju arah Nusa Dua. Akhirnya, kata AKP Adi Sulistyo, polisi menemukan sebuah sepeda motor Honda Vario DK 3958 OG yang diduga milik korban. Motor tak bertuan tersebut ditemukan dalam posisi jatuh pada pinggir jalan “Motor tersebut ditemukan tergelatk di depan pintu gerbang rumah warga dekat Simpang Benoa Square,” ungkapAKP Adi, Kamis kemarin.

Di TKP temuan motor tergeletak itu, polisi menemukan celana korban. Pada saku celana itu ditemukan dompet warna hitam berisikan KTP, Kartu ATM BNI, ATM BRI, Kartu Ikamy, Kartu RS Bethesda, Kartu ATM Mandiri, Kartu Taruna Akademi Maritim Jogjakarta, dan uang cash 1 Ringgit Malaysia, 10 Ringgit Malaysia, 10 Yuan China, dan 1 unit HP merk Oppo.

Dari situ, terungkap korban Mario Jerry Loba adalah Taruna Akademi Maritim Jogjakarta asal RT 03 RW 01 Desa Malumbi, Kecamatan Tambera, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Guna penyelidikan lebih lanjut, barang bukti berupa motor, baju, dan celana beserta isinya diamankan ke Sat Lantas Polresta Denpasar. Sedangkan jenazah korban dibawa ke Instalasi Kedokeran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, hingga kemarin sore jenazah korban Mario Jerry Loba masih berada di RSUP Sanglah. Berdasarkan keterangan Kepala Bagian SMF Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, korban Mario mengalami luka terbuka dan memar tersebar pada bagian wajah, dada, dan anggota gerak atas dan bawah. Selain itu, korban juga mengalami patah tulang bagian kepala dan wajah, panggul, dada, paha kanan dan kiri.

Pantauan NusaBali, Kamis sore, jenazah korban ditunggui sejumlah kerabatnya yang tinggal di Bali. Pacar korban, Vivin, yang tinggal di Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan juga ikut menunggui. Vivin tiada henti menangis.

Menurut kakak sepupu korban, Shandi, 30, dia terakhir kali bertemu almarhum, Rabu (8/5) malam. Saat itu, korban pamitan hendak ke Nusa Dua, Kecamnatan Kuta Selatan, Badung untuk menemui saudaranya, Eki.

Korban Mario Jerry Loba sendiri merupakan taruna Akademi Maritim Jogjakarta angkatan 2013 yang baru lulus. Korban berada di Bali sejak dua minggu terakhir untuk liburan. Selama dua minggu di Bali, korban menginap di tempat kos saudara sepupunya, Martin, di Jalan Tukad Batanghari Denpasar Selatan.

“Mario (korban) sudah dua minggu di Bali. Dia berencana lanjutkan pendidikan di sini. Tapi, dia liburan dulu sambil ketemu dengan pacarnya di sini. Hanya beberapa keluarga saja yang tahu kalau dia sedang liburan di Bali. Orangtuanya juga nggak tahu,” cerita Shandi saat ditemui NusaBali di RSUP Sanglah kemarin.

Sebelum peristiwa maut, saudaranya di Nusa Dua, Eki, sudah melarang korban untuk pulang ke rumah kekasihnya, Vivin, di kawasan Desa Pemogan, Denpasar Selatan karena hujan. “Namun, dia (korban) tetap pergi lewat tengah malam, karena Vivin belum makan,” papar Suhadi. Sebelum ke kos, korban berniat mencarikan bakso sang pacar. Sebab, kekasihnya itu belum makan sama sekali. *pol,ind

Komentar