nusabali

Ketua DPR RI Imbau Rajut Persatuan

  • www.nusabali.com-ketua-dpr-ri-imbau-rajut-persatuan

Dalam pilpres 17 April kemarin masyarakat Indonesia terbelah dalam dua kubu berbeda.

JAKARTA, NusaBali

Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet mengimbau agar masyarakat Indonesia merajut kembali persatuan dan kesatuan usai pemilu serentak demi memperkokoh keutuhan NKRI.

"Sudah saatnya kita merajut kembali persatuan dan kebersamaan sebagai bangsa. Mari kita bangun silaturahmi kebangsaan untuk memperkokoh keutuhan NKRI," ujar Bamsoet saat membuka Rapat Paripurna (Rapur) di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Rabu (8/5).

Bamsoet menilai, pemilu serentak 2019 berjalan sukses, aman dan damai. Bahkan partisipasi masyarakat yang datang ke TPS meningkat lantaran mencapai 85 persen sehingga Indonesia tercatat sebagai negara yang sukses melaksanakan pemilu secara damai.

"Indonesia masuk dalam barisan negara-negara yang matang berdemokrasi. Soal petugas yang meninggal, kami prihatin dan menyatakan belasungkawa yang dalam. Kita harus segera mencari tahu penyebab dan solusinya terkait petugas yang meninggal," kata Bamsoet.

Bamsoet menjelaskan, bukan pemilu 2019 saja yang memakan korban. Ketika pemilu 2014 yang tidak serumit pemilu serentak kali ini, ada pula petugas meninggal dunia. Berdasarkan data KPU yang meninggal mencapai 144 orang. Data itu, sebenarnya sudah diantisipasi KPU dan DPR bersama pemerintah dalam setiap pembahasan di Komisi II.

Itu sebabnya, mengapa beban jumlah pemilih di setiap TPS pada pemilu 2019 dikurangi dan dibatasi maximal 300 orang. "Dari berbagai informasi yang kami peroleh, selain faktor umur, riwayat kesehatan, beban kerja serta tekanan psikologis dimana semua pihak ingin menang juga ikut memberi andil salah satu penyebab petugas di lapangan meninggal dunia," jelas Bamsoet.

Bamsoet mendesak pemerintah untuk memberi santunan kepada keluarga korban maupun kepada mereka yang menderita sakit. Mereka juga meminta Kementerian Kesehatan melakukan pengkajian mengenai sebab musabab banyaknya petugas penyelenggara yang meninggal dunia dan mengalami sakit.

"Kami menyerukan kepada semua elemen bangsa untuk menahan diri dan mengedepankan sikap kenegarawanan dalam menyikapi proses perhitungan suara yang berlangsung di KPU. Sikap paling bijak adalah menunggu hasil perhitungan manual yang dilakukan KPU secara berjenjang dari TPS, PPK, KPUD kabupaten/kota, KPUD provinsi sampai nasional," paparnya. *K22

Komentar