nusabali

TPID Badung Bahas Pengendalian Inflasi Jelang Idul Fitri, Galungan dan Kuningan

  • www.nusabali.com-tpid-badung-bahas-pengendalian-inflasi-jelang-idul-fitri-galungan-dan-kuningan

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung menggelar high level meeting membahas dan mengevaluasi kegiatan pengendalian inflasi, serta mengantisipasi lonjakan harga pada bulan puasa, menjelang Idul Fitri, Saraswati, Pagerwesi, Galungan dan Kuningan.

MANGUPURA, NusaBali

Rapat TPID dipimpin Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, dipandu Kabag Ekonomi Setda Badung AA Sagung Rosyawati, di ruang Nayaka Gosana III, Puspem Badung, Rabu (8/5).

Wabup Suiasa mengatakan, ada tiga hal besar yang berdampak pada inflasi daerah, yaitu pertama, mengenai ketersedian dan dasar produksi, kedua terkait distribusi dari ketersediaan produksi, dan ketiga, pengendalian harga. “Memang dalam penanganan inflasi ini yang terpenting juga diperhatikan adalah bagaimana kesesuaian antara kebijakan strategis kita dalam TPID dengan faktor-faktor penyebab inflasi tersebut,” ungkapnya.

Wabup Suiasa menekankan supaya produksi kebutuhan pokok yang belum dapat dipenuhi baik dari perikanan maupun pertanian agar terus dilakukan upaya peningkatan produksinya. Selain itu, perlu juga membuat konten informasi khususnya guna menyampaikan perkembangan persediaan dan harga untuk dipublikasikan kepada masyarakat.

Sementara, Kepala BPS Badung Ni Putu Minarni menjelaskan, inflasi secara nasional per April 2019 sebesar 0,44 persen, inflasi tahun kalender 0,80 persen, dan inflasi year to year (yoy) 2,83 persen. Sedangkan, potensi inflasi di Bali khususnya Denpasar dan Singaraja masih di bawah nasional. “Ada tujuh kelompok penyebab inflasi, bahan makanan; makanan jadi, minumam, rokok, tembakau; perumahan, listrik, gas, bahan bakar; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi, olahraga; transportasi komunikasi dan jasa keuangan,” bebernya.

Sejauh ini, berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Badung, produksi pangan seperti beras, cabe rawit, cabe besar, dan bawang merah di tahun ini masih dapat memenuhi kebutuhan pasar. Meskipun ada produksi cabe masih kekurangan dan harus mendatangkan dari daerah lain di Bali. Mengenai ketersediaan daging baik daging sapi, babi, ayam, dan telur di Badung juga sudah cukup dan aman. Kebutuhan telur ayam sudah ada tambahan pasokan dari dua kelompok di Getasan dan Petang yang produksinya terus meningkat.

Untuk produksi ikan, data dari Dinas Perikanan Badung, masih belum dapat memenuhi kebutuhan ikan. Alhasil, saat ini masih didatangkan dari luar Bali.  Sementara untuk ketersediaan beras di Bulog Sempidi, Mengwi, hingga 7 Mei 2019 mencapai 1.509.981 kg. Jumlah ini masih aman untuk 6 bulan ke depan.

Adapun mengenai harga kebutuhan pokok di pasaran, per 30 April – 7 Mei 2019 relatif harganya tetap. Kalaupun ada kenaikan harga tetapi tidak begitu melonjak.

Rencananya, Pemkab Badung akan melakukan operasi pasar sebanyak tiga kali. Yakni pada 10 Mei 2019 yang akan dilakukan di Desa Taman, Abiansemal, pada 24 Mei 2019 di Dalung, Kuta Utara, dan 27 Mei 2019 akan dilakukan di Kelurahan Benoa, Kuta Selatan. *asa

Komentar