nusabali

Diminta Anak Tak Berkebun, Dadong Gantung Diri

  • www.nusabali.com-diminta-anak-tak-berkebun-dadong-gantung-diri

Dadong Ni Wayan Kasih, 84, dari Banjar Tengah, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, gantung diri di tengah kebun salak milik I Komang Kari, tepatnya di pohon melila, Banjar Pengawan, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Selasa (7/5).

AMLAPURA, NusaBali
Masalahnya diduga hanya gara-gara diingatkan anak-anaknya, agar tidak lagi sibuk menggarap lahan tegalan. Hal itu diduga menyebabkan korban depresi sejak dua tahun terakhir, karena tidak memiliki kesibukan. Sehingga nekat memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan seutas tali plastik biru.

Aksi gantung diri terungkap seperti dituturkan saksi, I Wayan Sadru warga dari Banjar Pengawan, Desa Sibetan melintas di kebun salak hendak ke Pasar Desa Telaga. Saat itu I Wayan Sadru menyaksikan ada tangga bersandar di pohon melila, dan di bawah ada sandal jepit merah serta sebuah senter kuning tergeletak di tanah.

Setelah saksi I Wayan Sadru melihat ke atas, terkejut menyaksikan korban Ni Wayan Kasih yang dikenali tergantung di dahan pohon melila lehernya terjerat tali plastik. Posisi korban bagian badannya menghadap ke atas.

Saksi I Wayan Sadru selanjutnya menyampaikan peristiwa itu ke anak kandung korban, I Made Pasek Wiranata.

Mendapatkan kabar seperti itu I Made Pasek Wiranata memanggil istrinya Ni Kadek Supadmi, berlanjut melaporkan kejadian itu ke Polsek Bebandem. Berdasarkan olah TKP dipimpin Kapolsek Bebandem AKP I Wayan Sukarita, diduga korban gantung diri tengah malam. Sebab, sesuai hasil penyelidikan di lapangan, korban ke TKP membawa senter, membawa tangga. Itu berarti situasi masih gelap.

Kapolsek AKP Sukarita menyimpulkan, korban murni bunuh diri. Dibuktikan adanya luka lebam di leher, bekas terjerat tali plastik biru. Sedangkan pihak keluarganya tidak pernah merasa curiga dengan siapapun, sehingga merelakan kepergian sang nenek itu.

Nenek Ni Wayan Kasih meninggalkan 7 anak, beberapa cucu dan cicit, telah dikubur, pada Anggara Paing Watugunung, Selasa (7/5) sore. Salah satu anak kandung korban I Made Pasek mengatakan, sebelum ibunya meninggal sempat berpesan, kepada salah satu cucunya berumur 8 tahun, agar sebelum berangkat ke sekolah mengambil bekal yang ditaruh di bawah bantal. *k16

Komentar