nusabali

Kerap Diremehkan karena Sempat Gagal di 2014

  • www.nusabali.com-kerap-diremehkan-karena-sempat-gagal-di-2014

Made Dewi Trisnayanti, Peternak Ayam yang Lolos DPRD Tabanan

TABANAN, NusaBali

PDIP banyak meloloskan kader dari berbagai profesi ke DPRD Tabanan hasil Pileg 2019. Bahkan, ada caleg PDIP yang kesehariannya sebagai peternak ayam yang berhasil tembus kursi DPRD Tabanan 2019-2024. Dia adalah Ni Made Dewi Trisnayanti, 37, Srikandi PDIP asal Banjar Penganggahan, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel yang lolos ke kursi legislatif dari Dapil III (Ke-camatan Penebel-Baturiti). Made Dewi Trisnayanti awalnya kerap diremehkan orang, karena sempat gagal di Pileg 2014.

Dalam Pileg 2019 ini, Made Dewi Trisnayanti berhasil mendulang 3.386 suara. Dia pun mencadi satu-satunya Srikandi yang lolos ke DPRD Tabanan 2019-2024 Dapil Penebel-Baturiti. Sedangkan 8 caleg terpilih Dapil Penebel-Baturiti lainnya hasil Pileg 2019, semuanya laki-laki.

Mereka masing-masing I Nyoman Komet Arnawa (caleg incumbent PDIP yang lolos DPRD Tabanan dengan 11.126 suara), I Nyoman Suadiana (caleg incumbent PDIP/7.568 suara), I Nyoman Suta (caleg incumbent PDIP/4.912 suara), I Wayan Tamba (caleg incumbent PDIP/3.637), I Nyoman Wirama Putra (caleg incumbent Golkar/4.734 suara), I Ketut Semara Putra (caleg new comer Demokrat/2.594 suara), I Wayan Wiryadana (caleg incumbent Gerindra/3.423 suara), dan I Gusti Ngurah Sanjaya (caleg incumbent NasDem/1.904 suara).

Kepada NusaBali, Made Dewi Trisnayanti mengaku sangat bersyukur akirnya bisa tembus kursi DPRD Tabanan, setelah dua kali beruntun tarung Pileg. Dalam Pileg 2014 lalu, Trisnayanti belum beruntung karena gagal lolos ke kursi legislatif. Padahal, suaranya kala itu cukup lumayan, mencapai 3.060 suara.

Meski gagal di Pileg 2014, Trisnayanti tidak patah arang. Dia maju tarung lagi ke Pileg 2019 sebagai caleg DPRD Tabanan dari Dapil Penebel-Baturiti. Dia termotivasi berjuang habis-habisan di Pileg 2019, setelah mendapat dukungan dari masyarakat Desa Tengkudak (Kecamatan Penebel) yang merupakan kampung halamannya dan Desa Wangaya Gede (Kecamatan Penebel).

"Selain karena mandat dari partai (PDIP), saya maju tarung lagi di Pileg 2019 ini karena mendapat dukungan penuh dari masyarakat Desa Tengkudak dan Desa Wangaya Gede. Mereka sangat ingin punya wakil rakyat di DPRD Tabanan," ungkap Trisnayanti saat ditemui NusaBali di rumahnya kawasan Banjar Penganggahan, Desa Tengkudak, Rabu (8/5).

Srikandi PDIP kelahiran 11 April 1982 ini mengakui perjuangan di Pileg 2019 sangat beratt. Sebagai caleg new comer dan seorang perempuan, dia kerap diremehkan dan dipandang sebelah mata. Apalagi, Trisnayanti sempat gagal di Pileg 2014, sehingga banyak orang meremehkannya. Namun, berkat kerja kerasnya berjuang bersama tim, dia merasa tertantang dan termotivasi.

"Saya sering turun ke masyarakat, tak hanya saat Pileg 2019. Setelah kalah Pileg 2014 pun saya masih rajin turun. Saya sering membina masyarakat,” papar istri dari I Made Arijaya ini.

Yang paling mengesankan di balik kesuksesannya meraih kursi DPRD Tabanan 2019-2024, kata Trisnayanti, adalah saat penghitungan suara saat pleno di tingkat kecamatan. Kala itu, dia sempat ketar-ketir hingga tak bisa tidur. Sebab, suaranya hanya beda sekitar 150 dari rekan separtainya sesama caleg new comer.

Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan saat pleno di kecamatan, Trisnayanti pun sering begadang hingga dinihari pukul 02.00 Wita. Usai pleno tingkat kecamatan, Trisnayanti yang memastikan lolos ke legislatif malah drop kondisinya. Karena semaput, dia pun sempat dirawat di rumah sakit dan harus diinfus karena kecapaian. "Syukurlah, saya akhirnya lolos dengan unggul hanya 150 suara dari rival sendiri,” cerita Trisnayanti.

Menurut Trisnayanti, keberhasilan tembus kursi legislatif ini juga tak terlepas berkat dukungan sang suami, I Made Arijaya, yang selalu setia menemaninya turun ke lapangan. Trisnayanti sangat bersyukur bisa lolos, mengingat latar belakangnya yang hanya sebagai peternak ayam broiler dan pelihara babi.

Selama ini, Trisnayanti memang lebih dikenal sebagai peternak ayam dan babi. Saat ini, dia masih memelihara 3.000 ayam broiler. Profesi tersebut sudah digelutinya sejak lama. Dia pun kerap memberikan pembinaan kepada masyarakat soal peternakan ayam broiler. Dari situ pula, dia dapat dukungan suara di Pileg 2019.

Meski nanti sudah duduk di DPRD Tabanan, Trisnayanti tidak akan tinggalkan pekerjaan beternak ayam broiler ini. Apalagi, masyarakat Desa Tengkudak merupakan panjak dari Pekandelan Batukaru yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. “Saya akan memperjuangkan program untuk petani, terutama membantu pemasaran hasil petani agar mereka dapat hidup sejahtera,” katanya.

Selain memperjuangkan kesejahteraan petani, Trisnayanti juga akan perjuangkan perbaikan infrastruktur jalan yang dinilai belum prima. ‘Apalagi, di desa saya banyak ada potensi wisata yang bisa dikembangkan dengan dukungan infrasturktur jalan,” jelas mantan Manajer Koperasi Krama Bali di Tabanan ini. *des

Komentar