nusabali

Beternak Lebah, Panen Madu 200 Botol/Bulan

  • www.nusabali.com-beternak-lebah-panen-madu-200-botolbulan

Warga Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, I Nyoman Merta bersama I Nengah Dukut, sejak setahun beternak lebah di Banjar Puragae, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang.

AMLAPURA, NusaBali

Mereka membangun 100 kotak di lahan tegalan 70 are. Panen madu tiap bulan rata-rata 200 botol. Nyoman Merta mengaku memanen lebah masih tradisional. Imbasnya sering tersengat lebah. Dalam usahanya beternak lebah, Nyoman Merta membuat 100 kotak digantungkan di pohon dengan jarak sekitar 5 meter di antara kotak-kotak itu. Setelah kotak digantungkan maka didatangi lebah terutama nyawan. Dalam kotak itulah lebah bersarang. Setelah satu bulan bersarang langsung muncul madu lebah. Jika sarang lebahnya cukup teba, dalam satu kotak mampu memanen hingga dua botol madu lebah.

Kemudahan beternak lebah, tidak perlu memberikan makan, tidak perlu menunggui lebah saat bersarang, sebulan sekali dilakukan pengecekan. “Makanya kami memanen madu lebah rata-rata tiap bulan mencapai 200 botol ukuran 330 mililiter. Satu botol kami jual Rp 100.000, satu botol minuman tanggung ukuran 600 mililiter kami jual Rp 150.000,” ungkap Nyoman Merta, Selasa (7/5).

Dikatakan, rasa madu lebah tergantung musim bunga. Jika musim buah mangga, rasa madu mirip buah mangga, begitu seterusnya. Sebab, lebah itu mengisap sari bunga kemudian diproses dalam sarangnya menjadi madu. Warga lainnya yang beternak lebah, Jro Mangku Srinteg, lebih memilih beternak lebah kela yakni lebah hitam. Ia beternak lebah di Banjar Belatung, Desa Menanga, Kecamatan Rendang. Madu didapatkan warnanya hitam.

Di Banjar Belatung, warga satu kampung beternak lebah kela, membentuk Kelompok Satya Loka Pramasidhi beranggotakan 1.500 orang dikoordinasikan Jro Mangku Srinteg. Hanya saja, produksinya sangat langka, paling cepat panen tiap 3 bulan sekali, paling lama panennya setiap bulan November. Sekali panen hanya mampu terkumpul 15 botol ukuran 600 mililiter. Per botol dijual rata-rata Rp 350.000 hingga Rp 400.000. “Populasi lebah hitam itu langka, makanya produksi madunya cukup lama,” jelas Jro Mangku Srinteg. *k16

Komentar