nusabali

Pendukungnya Berulah, Rai Santini Minta Maaf

  • www.nusabali.com-pendukungnya-berulah-rai-santini-minta-maaf

Ketua DPC PDIP Sayangkan Pembakaran Atribut

TABANAN, NusaBali

Caleg PDIP untuk kursi DPRD Tabanan Dapil I (Kecamatan Tabanan-Kerambitan), Ni Made Rai Santini, menyayangkan ulah pendukungnya yang bakar bendera partai pasca dia gagal lolos ke legislatif dengan selisih hanya 6 suara dari rekan separtainya, I Ketut Arsana Yasa. Made Rai Santini pun meminta maaf kepada partainya, PDIP.

"Saya secara pribadi memohon maaf sebesar-besarnya kepada induk partai, mulai dari DPC PDIP Tabanan, DPD PDIP Bali, hingga DPP PDIP atas kejadian ini," ujar Made Rai Santini di Tabanan, Selasa (7/5).

Made Rai Santini mengakui, aksi bakar-bakaran atribut partai oleh pendukungnya itu dilakukan tanpa sepengetahuan dirinya. Aksi yang dilakukan itu adalah spontanitas, tanpa direncanakan. Saat kejadian, Rai Santini mengaku berada di rumah menenangkan diri di dalam kamar, karena sejak pagi sampai malam ikut memantau pleno rekapitulasi suara di KPU Tabanan.

"Aksi tersebut merupakan spontanitas anak muda yang memang merasa ke-cewa dengan hasil pleno KPU. Saat itu, mereka mungkin sedang dalam pengaruh alkohol,” papar Srikandi PDIP asal Desa Bongan, Kecamatan Tabanan ini.

Rai Santini pun mengaku siap mengkalrifikasi masalah ini bila dipanggil oleh induk partainya. “Saya siap menjelaskan apabila nanti induk partai memanggil saya untuk menjelaskan kronologis kejadian tersebut,” tandas Rai Santini. Dia juga menegaskan, sampai saat ini dirinya tetap setia sebagai kader PDIP. Dia sama sekali tidak ada niat untuk kompat pagar ke partai lain. "Saya tetap setia di PDIP," katanya.

Made Rai Santini sendiri gagal lolos ke DPRD Tabanan Dapil I, dengan raihan 3.567 suara. Dia kalah tipis tipis 6 suara dari Ketut Arsana Yasa, caleg PDIP lainnya yang meraup 3.573 suara. Akhirnya, satu kursi terakhir PDIP dari Dapil I diperoleh Arsana Yasa.

Selain Arsana Yasa, ada 6 caleg PDIP dengan suara lebih tinggi yang lolos ke DPRD Tabanan 2019-2024 dari Dapil I. Mereka adalah I Made Dirga (lolos dengan 12.153 suara), I Gusti Komang Wastana (7.694 suara), I Wayan Lara (5887 suara), Wayan Widnyana (5.662 suara), I Gede Putu Desta Kurama (4.918 suara), dan Ni Made Rahayuni (4.289 suara).

Kekalahan tipis Rai Santini ini membuat kecewa pendukungnya, hingga mereka membakar bendera PDIP di sebelah Posko Pemenangan Rai Santini di Banjar Bongan Lebah, Desa Bongan, Senin (6/5) siang pukul 14.30 Wita.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengaku kecewa terjadinya aksi pembakaran bendera partai oleh pendukung caleg Rai Santini. "Saya sebagai ketua partai di Tabanan kecewa dengan aksi pembakaran simbol partai ini," sesal IKG Sanjaya di Tabanan, Selasa kemarin.

Sanjaya menyebutkan, kalau ada kader yang terbukti membakar simbol partai, pasti akan dipecat. Tak ada toleransi buat mereka. Hanya saja, kata Sanjaya, aksi pembakaran atribut partai di Desa Bongan itu dilakukan oleh sekelompok anak muda yang kecewa karena jagoan mereka kalah tipis dalam Pileg 2019. "Kemarin (Senin) sudah dicek ke lapangan informasi itu. Terungkap, yang membakar bendera partai adalah anak-anak muda yang tidak mengerti partai politik," tegas Wakil Bupati Tabanan dua periode (2010-2025, 2016-2021) ini.

Menurut Sanjaya, dirinyaselaku ketua partai sejak jauh hari sudah mengingatkan kepada kader partai agar mereka siap kalah dan siap menang, tidak boleh melakukan tindakan anarkis. "Kalah menang itu hal biasa dalam kompetisi. Terpenting, bagaimana para kader bersaing secara sehat,” kata mantan caleg peraih suara terbanyak se-Bali untuk kursi DPRD kabupaten/Kota dalam Pileg 2009 ini. *des

Komentar