nusabali

Lolos DPRD Denpasar dengan Raihan 570 Suara

  • www.nusabali.com-lolos-dprd-denpasar-dengan-raihan-570-suara

Emiliana Sri Wahjuni, Srikandi PSI yang Bikin Kejutan di Pileg 2019

DENPASAR, NusaBali

Tarung Pileg 2019 dikejutkan oleh lolosnya Srikandi PSI, Emiliana Sri Wahjuni, 53, ke DPRD Denpasar dari Dapil V Kecamatan Denpasar Selatan. Dibilang mengejutkan, karena Emiliana Sri Wahjuni berhasil tembus kursi DPRD Denpasar 2019-2024 dengan hanya mengoleksi 570 suara.

Emiliana Sri Wahyuni yang berstatus caleg new comer dari partai pendatang baru---pun menjadi Srikandi Politik kedua yang tembus kursi DPRD Denpasar hasil Pileg 2019. Dia mengikuti jejak Putu Metta Dewinta Wandy, Srikandi Golkar berstatus caleg incumbent yang telah lebih dulu pastikan lolos ke legislatif dengan perolehan 3.699 suara.

Emiliana Sri Wahyuni bukanlah satu-satunya caleg PSI yang berhasil lolos ke kursi DPRD Denpasar 2019-2024. Selain Emiliana, ada pula Agus Wirajaya, yang lolos kursi legislatif dari PSI Dapil Kecamatan Denpasar Utara dengan perolehan sekitar 1.172 suara.

Dalam Pileg 2019 ini, Emilia lolos kursi legislatif dari Dapil Denpasar Selatan bersama 11 caleg lainnya asal parpil berbeda. Mereka masing-masing I Kadek Agus Arya Wibawa (caleg PDIP yang lolos dengan 9.505 suara), Wayan Suadi Putra (caleg PDIP/4.790 suara), I Nyoman Darsa (caleg PDIP/3.815 suara), Anak Agung Ketut Sujana (caleg PDIP/3.793 suara), I Wayan Setiadi (caleg PDIP/2.938 suara), I Wayan Mariyana Wandira (caleg Golkar/3.934 suara), I Wayan Sugiharta (caleg Golkar/2.766 suara), I Ketut Budiarta (caleg Gerindra/3.373 suara), AA Gede Putra Ariewangsa (Demokrat/4.708 suara), I Made Yogi Arya Dwiputra (caleg NasDem/1.234 suara), dan Ida Bagus Ketut Kiana (caleg Hanura/1.673 suara).

Kenapa Emiliana bisa lolos hanya dengan torehan 570 suara? Dasar perhitungannya adalah perolehan suara partai (PSI) yang mencapai 4.200 suara di Dapil Denpasar Selatan. Dengan modal suara tersebut, PSI berhak atas jatah 1 kursi dari total 12 kursi yang diperebutkan. Nah, Emiliana otomatis meraih satu-satunya kursi tersebut, karena menjadi caleg dengan raihan suara terbahyak di internal PSI Dapil Denpasar Selatan.

Kepada NusaBali, Emiliana mengaku dirinya mendapatkan 570 suara hingga berhak atas jatah kursi DPRD Denpasar dari PSI Dapil Denpasar Selatan. Ini merupakan mukjizat Tuhan,” tutur Emiliana saat ditemui NusaBali di kediamannya kawasan Perum Kalista Karya Indah Blok B-18 Jalan Sidakarya, Denpasar Selatan, Senin (6/5).

Emilia mengaku maju tarung ke Pileg 2019 untuk membantu partainya mendapatkan suara. Selain itu, dia ingin memperjuangkan kaum perempuan. Alasan ingin memperjuangkan kaum perempuan itu pula yang melatarbelakangi Emiliana terjun ke politik dengan gabung partai baru PSI (Partai Sosialis Indonesia), sejak Juni 2018. Dia memilih PSI sebagai pelabuhan, karena partai baru besutan Grace Natalie ini memiliki visi yang sama.

Dan, Emiliana lebih leluasa da cukup waktu untuk bergelut di politik, karena Srikandi kelahiran 7 Juni 1966 ini sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai Asisten Product Manager PT Bayer Indonesia (PMA Jerman). "Sejak terjun ke politik, saya hanya berpikir nyaleg untuk memperjuangkan masyarakat, khususnya kaum perempuan,” tandas ibu dua anak dari pernikahannya dengan Johan Eka Pahasa ini.

Menurut Emiliana, keberhasilannya meraih 570 suara hingga tembus kursi legislatif hasil Pileg 2019 direngkuh berkat kerja keras tim, dukungan suami, dan restu dari Tuhan. Sang suami, Johan Eka Pahasa, sangat mendukung karena suaminya itu juga jadi caleg DPRD Bali dari PSI Dapil Denpasar---yang gagal lolos kursi legislatif karena diungguli Srkandi PSI, Grace Anastasia Surya Widjaja.

Emiliana mengaku hanya mengandalkan kekuatan komunitas yang ada di ling-kungan tempat tinggalnya kawasan Desa Sidakarya, Denpasar Selatan untuk meraih suara. Emiliana dan timnya mengandalkan keramahan dan pendekatan yang luwes untuk meyakinkan masyarakat bahwa PSI mampu mengubah sistem perpolitikan yang selama ini hanya dipandang dengan sembako.

“Saya ingin mengubah pola pikir masyarakat yang mengatakan caleg itu harus bawa sembako. Dan, itu telah dibuktikan. Saya hanya bermodalkan Rp 1,2 juta dalam tarung Pileg 2019 ini,” kenang Emiliana. “Saya hanya bermodalkan player, sosialisasi, 3 unit baliho, dan doa. Hasilnya nyata,” lanjut Srikandi berusia 53 tahun jebolan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Jakarta 1991 ini. Sementara itu, dengan lolosnya Emiliana Sri Wahjuni, maka Putu Metta Dewinta Wandy tak perlu sendirian lagi sebagai Srikandi DPRD Denpasar. Dalam Pileg 2014 lalu, Putu Metta praktis sendirian sebagai perempuan yang lolos ke DPRD Denpasar 2014-2019. Bahkan, politisi Golkar asal Jalan Akasia XVI Gang Delima Nomor 1 Denpasar Timur ini sempat terancam sendirian lagi sebagai Srikandi Dewan, sebelum akhirnya Emiliana memastikan kursi pada detik-detik terakhir pleno rekapitulasi suara di KPU Denpasar, Minggu (5/5).

Srikandi Golkar berusia 30 tahun kembali tembus kursi DPRD Denpasar hasil Pileg 2019 dati Dapil Denpasar Timur, dengan perolehan 3.699 suara. Putu Metta lolos dari Dapil Denpasar Timur bersama caleg incumbent Golkar lainnya, IB Mayun Komala Putra (asal Desa Sumerta Kelod yang raih 2.772 suara).

Selain Putu Metta dan Mayun Komala, ada 6 caleg dari parpol berbeda yang juga lolos ke DPRD Denpasar Dapil Denpasar Timur. Empat (4) kursi di antaranya diraih caleg PDIP, yakni I Gusti Ngurah Gede (incumbent sekaligus Ketua DPRD Denpasar 2014-2019 yang lolos dengan perolehan 7.058 suara), I Ketut Budha (incumbent/4.947 suara), I Wayan Warka (incumbent/3.419 suara), dan I Putu Gede Menala Wisnawa (2.748 suara). Sedangkan 2 kursi lagi, masing-masing I Made Sukarmana (incumnbent dari Demokrat/1.895 suara) dan Wayan Gatra (NasDem/1.349 suara). *mis

Komentar