nusabali

Jika Hujan, Pedagang di Los Tidak Jualan

  • www.nusabali.com-jika-hujan-pedagang-di-los-tidak-jualan

Pasar Kintamani, salah satu dari beberapa pasar besar yang dimiliki Pemkab Bangli, benar-benar memprihatinkan kondisinya.

Pasar Kintamani Rusak Parah

BANGLI, NusaBali
Pasar Singa Mandawa, demikian nama resmi pasar ini, dalam kondisi rusak parah. Kerusakan meliputi kios, los, jalan lingkar pasar, kondisi lingkungan pasar yang kumuh, dan bagian-bagian kelengkapan lain dari pasar tersebut.

Pantauan lapangan, untuk di depan sisi barat, kerusakan parah terjadi pada bagian kap dan atap los. Sebagian besar atap los di depan, gentengnya sudah pecah dan hancur. Jika hujan, air langsung merembes ke lantai los dan menggenangi areal sekitar.

Karena itulah sebagian besar pedagang lebih memilih tidak jualan jika musim hujan. Apalagi pedagang yang menjual barang dagangan rawan busuk terkena air hujan, seperti buah-buahan, ikan, dan sejenisnya.

Kerusakan lainnya, jalan lingkar dalam pasar yang kondisinya benar-benar benyah latig. Keadaan jalan yang rusak parah ini menyebabkan akses masuk ke los pasar di bagian timur, di bagian bawah terganggu. Itu karena kendaraan, khususnya roda empat tidak bisa masuk, akibat kondisi jalan seperti pangkung (jurang). “Pernah sampai ada sopir yang tergencet karena terperosok,” kata seorang petugas pasar.

Untungnya, sopir tersebut selamat. Karena kondisi jalan lingkar yang membahayakan tersebut, kalangan sopir barang yang mangkal di Pasar Kintamani, sempat memperbaiki jalan lingkar dengan cara swadaya, yakni menguruk dan membeton. Namun belakangan jalan lingkar tersebut kembali rusak parah. Akibat akses masuk yang rusak parah, banyak kios di bawah (di sisi timur) kosong,  karena pengunjung sepi.

Kepala Pasar Singa Mandawa, Kintamani, Sang Putu Darma, tidak menampik kondisi Pasar Kintamani yang memprihatinkan tersebut. Menurut dia, Pasar Kintamani mulai dibangun pada 1994. Sedang penyerahan dan mulai beroperasi pada 1996. Selama kurun waktu tersebut, sepengetahuan Sang Putu Darma, baru dilakukan perbaikan satu kali. Perbaikan itu hanya sebagian, tidak keseluruhan.

Dihubungi terpisah, Kadisperindag Kabupaten Bangli I Nengah Sudibya, menyatakan renovasi Pasar Kintamani direncanakan tahun 2019. “Kalau Pak Bupati rencananya fokus,” jelas Sudibya, Selasa (31/5). Anggarannya diperkirakan sekitar Rp 50 miliar. Sedang tahun 2016 ini, juga ada angggaran untuk perbaikan yakni penataan pedagang di depan pasar (sisi barat), toilet, dan beberapa yang lainnya.

Untuk diketahui, tidak kurang dari 500 orang pedagang yang berjualan setiap hari di Pasar Kintamani. Mereka adalah pedagang dari Kintamani dan sekitarnya, termasuk juga sejumlah pedagang dari luar daerah, seperti Gianyar, Buleleng. Namun karena kondisi pasar yang rusak parah, banyak pedagang yang berhenti jualan. Dan ada juga yang beralih jualan ke tempat lain. 7 k17

Komentar