nusabali

Buleleng Gandeng ISI Denpasar

  • www.nusabali.com-buleleng-gandeng-isi-denpasar

Maksimalkan Pembinaan Kesenian

SINGARAJA, NusaBali

Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kebudayaannya sedang merancang kerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Kerjasama yang akan diikat dengan MOU itu sudah rampung akan dilakukan tahun ini, dengan simbolis penampilan bersama pada Gong Kebyar Wanita dalam Pesta Kesenian Bali ke-41 Kabupaten Buleleng pertengahan Mei mendatang. Kerjasama yang terjalin nantinya diharapkan dapat memaksimalkan pembinaan kesenian di Buleleng.

Kepala Bidang Kesenian Disbud Buleleng, Wayan Sujana ditemui di ruangannya Senin (6/5) kemarin mengatakan, kerjasama Buleleng dengan ISI tak hanya berhenti pada penampilan bersama saat PKB, melainkan akan berlanjut kedepannya dalam pengkajian seni dan budaya, pengabdian masyarakat, revitalisasi seni, rekonstruksi termasuk penelitian seni budaya yang melibatkan akademisi.

Dengan kerjasama itu, Buleleng pun berharap ISI dapat mengirimkan mahasiswanya untuk ber-KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Buleleng yang enam tahun terakhir kosong. Mahasiswa KKN ISI pun dinilai Sujana sangat penting. Terutama dalam membantu pembinaan kesenian di desa-desa. “Jalinan kerjasama ini nantinya akan membawa dampak positif bagi Buleleng, tetapi harus ada MOU dulu, kalau tidak ada MOU tidak bisa jalan, seperti penempatan KKN di Buleleng yang sangat kami harapkan,” ujar Sujana.

Hal tersebut pun diharapkannya sudah terealisasi pada tahun 2020 mendatang. Dengan bantuan mahasiswa KKN dari ISI di desa-desa, dipercayainya dapat menghidupkan kembali aktivitas seni di desa-desa. Ia pun mengatakan MOU yang akan disepakati oleh Buleleng dan ISI akan menjadi pemenuhan persyaratan baru dalam hal kerjasama yang tertuang dalam aturan baru.

Sementara itu setelah MOU terjalin, Dinas Kebudayaan dan ISI juga sudah mengambil ancang-ancang akan merekonstruksi Tari Cendrawasih khas Buleleng. Tarian yang diciptakan oleh maestro Gde Manik itu dibocorkan Sujana sangat berbeda dengan tari Cendrawasih yang populer saat ini. Proses rekontruksi nanti disebut-sebut akan melibatkan satu-satunya penari asli yang masih ada saat ini, yakni Luh Menek, asal Jagaraga, murid dari Gde Manik. *k23

Komentar