nusabali

Berkat Program Senam, Rahayuni Berhasil Comeback

  • www.nusabali.com-berkat-program-senam-rahayuni-berhasil-comeback

10 Srikandi Tembus DPRD Tabanan

TABANAN, NusaBali

PDIP telah mencatatkan sejarah tersendiri dalam Pileg 2019 di Tabanan. Selain mendominasi 28 kursi dari total 40 kursi DPRD Tabanan 2019-2024, kejayaan PDIP juga ditandai sukses 7 Srikandi mereka yang semuanya berstatus caleg new comer lolos ke legislatif. Termasuk di antaranya Ni Made Rahayuni, 56, wajah lama yang muncul lagi berkat program senam dan bagi-bagi sanggul.

Made Rahayuni lolos ke DPRD Tabanan dari PDIP Dapil I (Kecamatan Tabanan-Kerambtan) hasil Pileg 2019, dengan raihan 4.289 suara. Made Rahayuni adalah mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan 2009-2014, yang sempat menghilang pasca kalah tarung berebut kursi DPRD Bali Dapil Tabanan di Pileg 2014.

Dalam Pileg 2019 ini, Made Rahayuni lolos ke DPRD Tabanan bersama 9 Srikandi lainnya. Dari jumlah itu, 6 orang lagi merupakan Srikandi PDIP yang semuanya berstatus caleg new comer, sementara 3 orang lagi berstatus caleg incumbent milik Golkar, Gerindra, dan NasDem.

Ada pun 6 caleg Srinadi PDIP selain Made Rahayuni yang lolos ke DPRD Tabanan hasil Pileg 2019, masing-masing Ni Made Suryani (Dapil Selemadeg Raya-Pupuan/lolos dengan raihan 4.684 suara), Ni Nyoman Ayu Wahyuni (Dapil Selemadeg Raya-Pupuan/lolos dengan raihan 4.329 suara), Ni Made Dewi Trisnayanti (Dapil Kecamatan Penebel-Baturiti/lolos dengan 3.386 suara), Anak Agung Ani Ariani (Dapil Kecamatan Marga-Kediri/lolos dengan 4.063 suara), Putu Yuni Widnyani (Dapil Kecamatan Marga-Kediri/lolos dengan 3.711 suara), dan Ni Luh Wayan Dewi Marheni (Dapil Kecamatan Marga-Kediri/lolos dengan 4.063 suara).

Sedangkan 3 caleg Srikandi lainnya yang juga lolos ke DPRD Tabanan 2019-2024, dari parpol non PDIP. Mereka semuanya berstatus sebagai caleg incumbent, yakni Ni Made Meliani (caleg Golkar dari Dapil Kecamatan Tabanan-Kerambitan/yang lolos dengan perolehan 4.431 suara), Ni Nengah Sri Labantari (caleg Gerindra dari Dapil Kecamatan Marga-Kediri/yang lolos dengan perolehan 1.834 suara), dan Ida Ayu Ketut Candrawati (caleg NasDem dari Dapil Kecamatan Marga-Kediri/yang lolos dengan perolehan 2.347 suara).

Dari 7 Srikandi PDIP yang tembus kursi DPRD Tabanan 2019-2024 ini, Made Rahayuni paling berpengalaman. Dia sempat duduk di DPRD Tabanan 2009-2014, setelah naik dengan status PAW (pengganti antar waktu) untuk me-nggantikan I Komang Gede Sanjaya yang terpilih menjadi Wakil Bupati Tabanan lewat Pilkada 2010.

Dalam Pileg 2014, Made Rahayuni maju tarung ke lvel lebih tinggi, yakni berebut kursi DPRD Bali dari PDIP Dapil Tabanan. Sayang, Rahayuni kalah tarung, karena PDIP hanya mendapat 3 kursi DPRD Bali Dapil Tabanan, yang masing-masing direbut Nyoman Adi Wiryatama, I Ketut Purnaya, dan I Gede Suamba. Sejak itu, Srikandi Politik asal Banjar Pasek Belodan, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan ini seperti ‘menghilang’.

Namun, Rahayuni kini datang lagi ke kursi DPRD Tabanan 2019-2024, setelah memenangi tarung Pileg 2019 dengan suara signifikan. Dia mampu bersaing dengan incumbent milik Golkar, Made Meliani, yang sama-sama lolos dari Dapil Kecamatan Tabanan-Kerambitan.

Untuk bisa lolos, Rahayuni harus bekerja ekstra keras. Apalagi, yang dihadapinya para incumbent. Berkat program yang diluncurkannya dalam menggalang dukungan, Rahayuni akhirnya bisa lolos. Salah satu programnya adalah program senam dan bagi-bagikan sanggul ke masyarakat.

Ternyata, programnya tersebut sangat diminati masyarakat, terutama kaum perempuan. "Program senam dan bagi-bagi sanggul inilah yang menjadi modal besar saya dalam mengumpulkan suara," papar Srikandi PDIP kelahiran 8 Januari 1963 ini kepada NusaBali di Tabanan, Minggu (5/4).

Rahayuni sendiri mengaku terpanggil maju tarung berebut kursi DPRD Tabanan di Pileg 2019, karena niat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui legslatif. Selain itu, Rahayuni juga diminta oleh Ketua DPC PDIP Tabanan, IKG Sanjaya, untuk mengisi keterwakilan perempuan. Lagipula, Rahayuni dianggap mampu bersaing dan bisa menggempur lawannya, terutama di Dapil I Kecamatan Tabanan-Kerambitan wilayah Desa Dajan Peken.

Kebetulan, sang suami yakni I Ketut Swardika sangat mendukung Rahayuni untuk maju tarung ke Pileg 2019. "Suami saya mendukung saya kerja di Tabanan, biar bisa sering pulang kampung. Selama ini, kesehariannya kami sekeluarga tinggal di Denpasar," jelas politisi-pengusaha yang memiliki usaha salon dan lembaga kursus tata rias di Tabanan ini.

Setelah lolos lagi ke DPRD Tabanan, Rahayuni tidak mau berjanji muluk-muluk. Dia ingin memberikan kerja nyata kepada masyarakat. Dia juga akan membuat program pelatihan tata rias. Selama ini, siswa-siswa yang dilatihnya dalam lemaga kursus tata rias sudah banyak membuka salon sendiri.

Selain itu, program senam yang sudah dijalankan saat masa kampanye Pileg 2019 nanti tetap akan dilanjutkan. “Apalagi, suami saya telah berpesan agar setelah jadi anggota Dewan, saya harus memperbanyak kegiatan sosial. Nanti saya juga akan memperjuangkan apa yang diminta masyarakat,” jelas ibu tiga anak ini.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Tabanan IKG Sanjaya mengaku syukur atas prestasi partainya di Pileg 2019, yang sekses mendominasi 28 kursi atau kuasai 70 persen suara parlemen. Apalagi, 6 Srikandi PDIP berhasil tembus kursi legislatif. Menurut Sanjaya, kunci keberhasilan itu adalah soliditas dan bersatunya kader PDIP. "Ketika bersatu itulah PDIP di Tabanan tidak akan pernah terkalahkan," tegas Sanjaya saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Tabanan, Minggu kemarin.

Sanjaya menyebutkan, sejak dirinya dipercaya sebagai Ketua DPC PDIP Tabanan 2015-2020, yang dilihat dalam kontestasi pemilihan apa pun adalah data, wilayah, dan SDM. Apalagi, penentuan kursi dalam Pileg 2019 ini menggunakan sistem Sainte Lague di mana yang diadu adalah suara partai.

Karena itu, menempatkan orang-orang di setiap Dapil sebagai votegeter sangatlah penting. "Kalau saya lihat, saya ibaratkan sebagai pertandingan sepakbola, kita tempatkan sebagian besar pemain sebagai penyerang. Hampir semua adalah penyerang," tegas mantan caleg peraih suara terbanyak se-Bali untuk kursi DPRD Kabupaten/Kota saat Pileg 2009 ini.

Bukan hanya itu. Untuk menjaga agar terus bersatu dan kompak, setiap saat pihaknya menggelar rapat khusus tentang menjaga soliditas internal partai, serta memotivasi kader akan hakekat sebuah perjuangan tanpa mengenal lelah. Kebetulan, mesin politik PDIP di Tabanan meliputi 3 pilar.

Pertama, Sanjaya yang berada di eksekutif selaku Wakil Bupati Tabanan, terus memompa dan sosialisasi ke masyarakat. Kedua, petugas legislatif yang duduk di DPRD Tabanan rutin turun melalui reses dan sekalian menyerap pokok pikiran masyarakat. Ketiga, struktur partai dari DPC PDIP, PAC PDIP, Ranting PDIP, hingga Anak Ranting PDIP terus bergerak untuk menyera apa yang menjadi kebetuhan masyarakat.

"Tiga pilar ini kami pompa terus. Sejak awal dalam rapat apa pun, saya sudah yakin kursi PDIP di DPRD Tabanan maupun DPRD Bali Dapil Tabanan anak naik. Sebab, mesin politik 3 pilar di Tabanan sudah bergerak semua,’ tegas Wakil Bupati Tabanan dua kali periode ini.

Faktanya, benar saja Pdip merajalela dalam Pileg 2019 di Tabnanan. Untuk kursi DPRD Tabanan, perolehan PDIP naik tajam dari semula hanya 22 kursi hasil Pileg 2014 menjadi 28 kursi hasil Pileg 2019. Sedangkan untuk DPRD Bali Dapil Tabanan, kursi PDIP naik dari semula 3 kursi hasil Pileg 2014 menjadi 4 kursi hasil Pileg 2019. *des

Komentar