nusabali

Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik

  • www.nusabali.com-harga-kebutuhan-pokok-merangkak-naik

Komoditas beras mendapat atensi lebih untuk memutuskan langkap apa mengantisipasi jika terjadi lonjakan harga.

MANGUPURA, NusaBali

Menjelang bulan Ramadhan 1440 H/2019, mulai Senin (6/5), beberapa harga kebutuhan pokok di Kabupaten Badung merangkak naik. Meski begitu, Pemkab Badung melalui Dinas Dinas Koperasi, UMK dan Perdagangan, menyatakan kenaikan harga sebagian kebutuhan pokok masih bersifat normal. Sementara, mengenai ketersediaan stok kebutuhan pokok ditegaskan tetap aman.

Informasi yang dihimpun, Jumat (3/5) kemarin, harga beberapa kebutuhan pokok yang mulai naik di antaranya cabe merah besar dari Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp 30.000, begitu juga cabe kecil dari Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp 25.000.

Selain itu, harga bawang putih Rp 45.000 per kilogram meniadi Rp 50.000. Bahkan, ada beberapa pasar yang menjual dengan harga Rp 60.000 per kilogram. Begitu pula harga gula pasir impor dari sebelumnya Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 13.000, tepung terigu biasa dari Rp 7.500 per kilogram menjadi Rp 8.000.

Di samping itu, harga sawi putih juga ikut naik. Jika sebelumnya seharga Rp 5.000 per kilogram kini menjadi Rp 7.000. Harga ikan juga mengalami kenaikan menjelang Bulan Suci Ramadhan ini, ikan tongkol misalkan, dari Rp 28.000 per kilogram menjadi Rp 30.000.

Bagaimana dengan harga kebutuhan pokok lainnya? Sejauh ini masih relatif stabil bahkan cenderung terjadi penurunan. Misalnya, seperti beras premium dari Rp 11.500 per kilogram, turun menjadi Rp 11.000, beras medium dari Rp 11.000 per kilogram menjadi Rp 10.000, bawang merah Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 30.000, tomat dari Rp 15.000 per kilogram menjadi Rp 8.000, wortel impor dari Rp 19.000 per kilogram turun menjadi Rp 15.000, wortel lokal dari Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 10.000, daging ayam potong juga ikut turun dari Rp 38.000 per kilogram menjadi Rp 35.000.

Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Perdagangan Badung I Ketut Karpiana, mengakui sejumlah komoditas mengakami kenaikan menjelang Ramadhan. Namun, kata dia, peningkatan yang terjadi masih dalam taraf wajar. “Iya, ada komoditas yang naik, seperti bawah putih. Malah di Mengwi sekarang Rp 58.000 dan di Blahkiuh Rp 60.000 per kilogram. Tapi ada juga komoditas yang turun,” ungkapnya.

Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan harga pada komoditas lainnya, terutama beras, pihaknya bersama pihak terkait akan intens melakukan monitoring. Hal ini untuk memutuskan apa upaya yang akan dilakukan bila lonjakan harga semakin tak terkendali.

“Di Badung ada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung. Tentu menjelang Ramadhan dan Idul Fitri ini akan intens lagi turun melakukan pemantauan, demi mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok,” terang birokrat asal Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi tersebut.

Kendati beberapa kebutuhan pokok meningkat, sampai saat ini belum ditemukan adanya kelangkaan barang. Karpiana pun memastikan stok barang tetap aman. “Untuk ketersedian stok aman tidak ada masalah,” tandasnya. *asa

Komentar