nusabali

Wisman Tiongkok Masih Tertinggi di Bali

  • www.nusabali.com-wisman-tiongkok-masih-tertinggi-di-bali

Wisman Tiongkok tergerus dua digit di awal tahun ini. Namun masih menjadi penyumbang wisman terbesar di Bali.

DENPASAR, NusaBali
Jumlah kunjungan wiisatawan mancanegara (wisman) ke Bali relatif stabil di awal tahun ini. Berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, pada Maret 2019 tercatat 449.637 kunjungan wisman.  Rapor wisman di triwulan pertama 2019 ini tak berbeda jauh dengan rapor 2018. Pada triwulan pertama 2018 tercatat 1.303.168 wisatawan, sedangkan triwulan pertama 2019 naik tipis di angka 1.342.882 atau naik 3,05 persen.

“Jumlah wisman bulan Maret 2019 naik sebesar 2,77 persen dibandingkan dengan Februari 2019. Namun bila dibandingkan dengan bulan Maret 2018, jumlah wisman ke Bali tercatat mengalami penurunan sedalam -8,74 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Bali, Adi Nugroho, Kamis (2/5).

Wisman Tiongkok pun masih tetap menjadi kontributor utama di Bali. Meski masih tertinggi, tapi kemerosotan tak bisa dielakkan. Dibandingkan periode sama tahun lalu, Maret 2018, mencatat kunjungan 109.939 wisatawan, sedangkan di Maret 2019 tercatat  89.178 orang. Artinya ada penurunan hingga 18,88 persen.

Persentase wisman Tiongkok di bulan Maret 2019 19,38 persen disusul Australia (18,46 persen), India (5,86 persen), Amerika Serikat (5,03 persen) dan Inggris (4,75 persen). ”Yang menarik selama 2019 terjadi peningkatan wisman paling besar dariKorea Selatan, yaitu tercatat sebesar 58,55persen. Sebaliknya wisman asal Malaysia mengalami penurunan hingga 12,87persen,” urai Adi Nugroho.

Sementara itu secara nasional, data kunjungan wisman pada Maret 2019 tercatat 1,34 juta kunjungan. Angka tersebut mengalami penurunan 1,82 persen bila dibandingkan Maret 2018 yang tercatat 1,36 juta kunjungan. Kendati begitu bila secara bulanan naik 5,9 persen bila dibanding Februari 2019 yang hanya 1,26 juta kunjungan.

Dalam jumpa pers di Jakarta, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan ini pola yang biasa terjadi. "Maret selalu lebih tinggi dibanding Februari karena jumlah hari di bulan Maret lebih banyak," jelas Suhariyanto.

Secara kumulatif Januari 2019 sampai Maret 2019, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,82 juta kunjungan atau naik 4,28 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2018 yang berjumlah 3,66 juta kunjungan. "Masih banyak upaya yang dilakukan untuk menarik wisman tidak hanya jumlah tetapi juga lama tinggal," ujarnya.

Menurut data BPS jumlah kunjungan wisman yang masuk ke Indonesia masih mayoritas melalui jalur udara yakni 57% pada Maret 2019. Kemudian 29% melalui jalur laut dan 14% melalui jalur darat. Bandara Soekarno Hatta, Ngurah Rai dan Juanda merupakan tiga bandara paling banyak kunjungan melalui udara. Sedangkan jalur laut masih dominan melalui pelabuhan di Batam, dan jalur darat kebanyakan melalui Jayapura dan Atambua. *mao, ant

Komentar