nusabali

PDIP Sapu 18 Kursi, Demokrat Terpental dari Tiga Besar

  • www.nusabali.com-pdip-sapu-18-kursi-demokrat-terpental-dari-tiga-besar

Rekap Suara Tingkat PPK Pileg 2019 Se Jembrana Rampung

NEGARA, NusaBali

Sesuai rekapitulasi suara Pemilu 2019 tingkat Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Jembrana, Kamis (2/5), PDIP dipastikan kebagian 18 kursi dari 35 kursi DPRD Jembrana. Raihan kursi PDIP ini meningkat 4 kursi dari 14 kursi pada Pileg 2014 lalu. Sebaliknya, Demokrat yang meraih rangking kedua pada Pileg 2014 lalu, terpental dari partai tiga besar di Jembrana. Demokrat juga dipastikan kehilangan posisi Wakil Ketua DPRD Jembrana.

Berdasarkan data rekapitulasi suara yang diterima NusaBali, Demokrat yang sempat merebut 4 kursi di DPRD Jembrana pada Pileg 2014 lalu, kini hanya merebut 3 kursi, dan berada pada rangking keempat. Sedangkan Golkar yang sebelumnya berada pada rangking keempat pada Pileg 2014 lalu, menjadi partai rangking kedua pada Pileg tahun ini dengan merebut 6 kursi dari sebelumnya 4 kursi.

Atas raihan itu, Golkar pun berhak menduduki posisi jabatan Wakil Ketua DPRD Jembrana. Kemudian Gerindra bertahan di urutan ketiga, dengan tetap mempertahankan raihan 4 kursi, dan dipastikan tetap mengamankan posisi jabatan Wakil Ketua DPRD Jembrana.

Di samping Demokrat, partai yang paling drastis merosot prestasinya adalah Hanura. Hanura yang sempat menempati rangking kelima dengan merebut 4 kursi pada Pileg 2014 lalu, kini hanya mendapat 1 kursi. Satu-satunya kursi yang diamankan Hanura berasal dari Dapil Jembrana 2 (Kecamatan Melaya) yang direbut incumbent, I Ketut Suarta.

Sedangkan dua incumbent lainnya, yakni I Gede Agus Sanjaya di Dapil Jembrana 5 (Kecamatan Jembrana) dan Ferlinand Taufiq di Dapil Jembrana 1 (Kecamatan Negara) dipastikan tumbang. Begitu juga satu incumbent Hanura dari Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, I Komang Adiyasa, yang memutuskan bertarung ke tingkat DPRD Bali, juga dipastikan tidak lolos.

Ketua DPC Demokrat Jembrana, I Wayan Wardana, Kamis kemarin, menilai merosotnya prestasi Demokrat di Jembrana pada Pileg tahun ini, tidak terlepas dari efek Pilpres. Di mana, Demokrat yang tidak memiliki calon Presiden, akhirnya kehilangan suara dalam Pileg yang digelar bersamaan dengan Pilpres.

“Karena Demokrat tidak punya calon presiden. Kalau masyarakat nyoblos Jokowi larinya ke PDIP. Yang nyoblos Prabowo larinya ke Gerindra. Ya ini resiko karena tidak ada calon Presiden,” ujar politisi asal Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, yang kini menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Jembrana periode 2014-2019 ini.

Dari 3 caleg Demokrat yang lolos DPRD Jembrana, dua diantaranya merupakan incumbent, yakni Wardana sendiri di Dapil Kecamatan Melaya, dan I Ketut Catur di Dapil Kecamatan Negara, dan satu lagi new comer, I Komang Gede Leon Satriana Wijaya di Dapil Kecamatan Mendoyo, yang notabene anak dari incumbent I Putu Kama Wijaya (tidak nyalon di Pileg tahun ini). Sedangkan satu incumbent lagi, yakni I Putu Dwita yang bertarung di Dapil Kecamatan Jembrana, tidak berhasil lolos. *ode

Komentar