nusabali

Buleleng Digoyang Gempa Seismik Bertubi-tubi

  • www.nusabali.com-buleleng-digoyang-gempa-seismik-bertubi-tubi

 BPBD Minta Warga Tetap Waspada

SINGARAJA, NusaBali

Kabupaten Buleleng sejak tiga hari belakangan kembali diguncang gempa berturut-turut. Hingga Kamis (2/5) kemarin menurut catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Denpasar, gempa berskala kecil sudah mengguncang Buleleng sebanyak sembilan kali. Pusat gempa pun disebut sama yakni di bagian Tenggara Tejakula dan terjadi di daratan. Runtutan gempa itu dikategorikan gempa seismic swarm yang dinilai sama dengan kejadian pada Mei 2017 lalu hingga menyebabkan sejumlah kerusakan.

Sembilan kali gempa itu pertama kali terjadi pada 13 April lalu dengan kekuatan 1,9 skala richter. Sempat menghilang lama, getaran yang dirasakan di sejumlah wilayah Buleleng Timur hingga wilayah Kota dan Kecamatan Sukasada itu kembali datang pada Selasa (30/4). Gempa yang terjadi dua kali berturut-turut dengan rentang waktu empat menit itu berkekuatan hingga 2,7 skala ricther.

Guncangan yang cukup terasa kembali dirasakan masyarakat Buleleng pada Rabu (1/5) lalu dengan catatan gempa sebanyak empat kali, kisaran pukul 15.41 WIB hingga 23.37 WIB. Di hari ini pun tercatat kekuatan gempa paling tinggi sementara yakni mencapai 3,5 skala ritcher. Hingga pada Kamis (2/5) kemarin guncangan terjadi dua kali masih di pusat gempa yang sama.

Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Ida Bagus Suadnyana dikonfirmasi terpisah siang kemarin membenarkan aktifitas gempa seismik yang terjadi di Buleleng. Bahkan gempa berturut-turut dalam jangka waktu beberapa hari ini meski dengan kekuatan gempa tak seberapa hampir menyamai kejadian pada Mei 2017, yang mengakibatkan sejumlah infrastruktur di wilayah Kecamatan Tejakula mengalami kerusakan.

Hingga sore kemarin, pihaknya pun memastikan belum menerima laporan kerusakan dari camat dan perbekel di Buleleng akibat guncangan itu. “Memang guncangan sempat dirasakan warga di Buleleng Timur, termasuk beberapa di wilayah kota dan Sukasada tetap belum ada laporan kerusakan karena kekuatan gempa relatif kecil,” kata Suadnyana.

Meski demikian pihaknya tetap memohon kepada masyarakat untuk tetap waspada menghadapi bencana. Gempa Seismik yang berpusat di Tenggara Tejakula itu diduga ada kaitannya dengan pergerakan lempeng Tejakula salah satu dari tiga lempeng yang ada di Buleleng. Lempeng Tejakula dengan potensi gempa diperkirakan bisa mencapai 8 skala ritcher dan berpotensi tsunami, diharapkan tetap menjadi fokus kewaspadaan masyarakat.

“Ini kan siklus, mudah-mudahan tidak besar dan tidak keterusan. Kami mohon kesiapsiagaan masyarakat, kalaupun terjadi bencana masyarakat siap dan dapat selamat,” imbuh mantan Kadisdukcapil Buleleng ini. Dengan potensi kerawanan bencana di Buleleng ia pun mengaku BPBD Buleleng terus bergerak memberikan sosialisasi penanggulangan bencana ke sekolah-sekolah, masyarakat dan perkantoran.

Bahkan setiap tanggal 26 setiap bulannya BPBD Buleleng merancang simulasi mandiri yang dilakukan masing-masing sekolah yang sudah mendapatkan pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana. “Kami terus mulai edukasi ke sekolah dan masyarakat tidak melihat anggaran masih ada atau tidak, harapannya kedepan seluruh masyarakat Buleleng tanggap dan siaga terhadap bencana,” tegasnya.*k23

Komentar