nusabali

Kader KMHDI Tempuh Jalan Rusak Demi Berbagi Ilmu

  • www.nusabali.com-kader-kmhdi-tempuh-jalan-rusak-demi-berbagi-ilmu

Para kader Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma (KMHDI) menempuh jalan rusak dan melintasi hutan demi berbagi ilmu kepada anak-anak pinggiran dan pedalaman.

JAKARTA, NusaBali

Mereka melakukan di 51 titik daerah Indonesia sejak 27 April-5 Mei dalam rangka menyambut Hari Pendidikan yang jatuh pada 2 Mei.

Mereka menamakan program tersebut KMHDI Mengajar. Menurut Ketua Presidium PP KMHDI I Kadek Andre Nuaba, berhubung mereka menyasar desa-desa pedalaman, lokasi yang ditempuh kader KMHDI sangat sulit. Bahkan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencapai lokasi.

"Tidak sedikit yang menginap di rumah penduduk," ujar Andre kepada NusaBali, Rabu (1/5). Namun tidak menyurutkan mereka untuk tetap mendatangi desa tersebut. Apalagi program KMHDI Mengajar memiliki tagline, Pendidikan Demokratis, karena Cerdas adalah Hak Segala Bangsa.

"Oleh karena itu, kami ingin memberikan kesamaan hak dan kesempatan untuk mencerdaskas anak-anak pinggiran. Segala kendala kami hadapi, termasuk saat akses ke lokasi sangat sulit," imbuh Andre. Usaha KMHDI tidak sia-sia. Mereka mendapat sambutan hangat dari desa yang mereka datangi.

Orangtua yang anak-anaknya diajarkan turut serta menyaksikan program mereka. Sementara anak-anak sangat antusias menerima kehadiran kader KMHDI. Terlebih pengajarannya dikemas dengan santai dan menyenangkan.

"Astungkara proses belajar mengajar berjalan lancar. Anak-anak sangat antusias. Mungkin karena kami datang dari jauh, dari kota menengok mereka langsung sehingga mereka termotivasi," papar Andre. Materi yang diajarkan disesuaikan dengan kondisi.

Bila anak-anak disana sudah mulai menggunakan handphone dari SD, kader KMHDI mengedukasi bagaimana menggunakan alat komunikasi itu secara baik. Sedangkan bila tidak menggunakan handphone, mereka menyajikan materi menarik lainnya.

Salah satunya anak-anak dapat menceritakan cita-cita mereka. Umumnya mereka ingin menjadi Polisi, Guru dan Dokter. Kader KMHDI pun memotivasi mereka untuk mencapai cita-cita tersebut. "Kami menekankan kepada mereka, meski sebagai anak kampung, mereka tidak boleh rendah diri. Melainkan harus percaya diri agar cita-cita itu tergapai," tegas Andre.

Program KMHDI Mengajar sendiri dilaksanakan lantaran tingginya angka putus sekolah yang disebabkan faktor ekonomi dan akses menuju lokasi sarana pendidikan sangat terbatas. Kemudian degradasi moral dalam pendidikan Indonesia. KMHDI melakukannya di 51 titik di Indonesia.

Mereka menyasar daerah pedalaman. Contohnya di desa Paseh, OKI. Lalu desa Sumber Rejo, OKU Timur. Desa Sido Dadi, Musi Rawas serta desa Kayu Ara Batu, Muara Enim yang berada di provinsi Sumatera Selatan. *k22

Komentar