nusabali

Winurjaya Terpilih Aklamasi

  • www.nusabali.com-winurjaya-terpilih-aklamasi

Penekanan programnya, yakni pengiriman atlet ke event nasional (Sirnas, Kejurnas, Pra PON dan PON). Juga mendorong pelaksanaan kegiatan nasional dan internasional di Bali, sekaligus upaya sport tourism.

Nahkodai PBSI Bali Periode 2019-2023


DENPASAR, NusaBali
Wakil Ketua II PBSI Bali Wayan Winurjaya terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Provinsi (Musprov) PBSI Bali di Ruang Rapat KONI Bali, Selasa (30/4).

Ketua Pengkab PBSI Bangli itu terpilih setelah dua calon lainnya, yakni incumbent Nengah Wirata mundur dan mengedepankan regenerasi. Sedangkan Dewa Ketut Pusaka (Ketua PBSI Buleleng) tidak hadir dalam Musprov. Dengan kondisi itu Winurjaya melenggang dengan mulus sebagai Ketua Umum Pengprov PBSI Bali periode 2019-2023.  

Begitu terpilih Wayan Winurjaya justru merendah. "Saya bukan siapa-siapa ya, yang jelas kepercayaan ini akan saya laksanakan dengan sepenuh hati," ucap Winurjaya, Rabu (1/5).

DI masa mendatang, kata Winurjaya, yang jadi penekanan programnya, yakni pengiriman atlet ke nasional (baik Sirnas, Kejurnas, Pra PON dan PON) lebih diaktifkan kembali. Pihaknya juga akan menerapkan kepemimpinan yang baik dan penuh perhatian.

Berikutnya soal transparansi keuangan yang tercatat baik dan keuangan dipertanggungjawabkan dengan terbuka. Selanjutnya program pelatihan atlet dan penataran atlet, termasuk wasit bulutangkis di Bali.

Semua itu butuh biaya yang banyak. Untuk itu, Winirjaya, bertekad mengedepankan kerjasama, baik dengan komunitas bulutangkis, pengusaha/sponsor, pemda provinsi dan kabupaten serta KONI Bali. Selain itu, juga mendorong pelaksanaan kegiatan nasional dan internasional di Bali. Hal ini sekaligus sebagai upaya sport tourism.

"Kami juga  akan memberikan bantuan kepada atlet dengan jalan safari dan penyebaran distribusi di masing-masing daerah," terang Winurjaya.

Sementara itu perwakilan dari PP PBSI, Hj Junaidin Yaman mengakui sulitnya dalam mengurus PBSI. Namun begitu biasanya dimana-mana wakil Bali selalu muncul, paling tidak atletnya berprestasi. Catatan PP PBSI selama ini, Bali lebih aktif dan atletnya lebih banyak.

"Kelemahan Bali, penontonnya saja masih sedikit meskipun Kejurnas digelar di Bali. Itu saya sering rasakan," tutur Junaidin Yaman.

Jadi, mengurus bulutangkis memang harus gila dan hobi olahraga. Terutama dedikasi dan loyalitas mengembangkan bulutangkis.

"Saya berharap Bali lebih maju, sedikit pengurusnya tapi lebih maju kegiatan dan prestasinya," harap Junaidin Yaman.

Sedangkan Sekum KONI Bali,  IGN Oka Darmawan menegaskan Musprov adalah keharusan dan kewajiban dari organisasi. "Hal ini standar berlaku di organisasi olahraga," tandas Oka Darmawan.

Agenda Musprov kata dia memang diajukan sedikit lebih maju dari masa bhakti yang seharus bulan Juni nanti.

"Saya harapkan bulutangkis ada peningkatan prestasi di event nasional, termasuk terdekat Pra PON. Apalagi ini cabor prestasi anggota KONI Bali. Perlu diingat jangan lupa evaluasi program dan rancangan kerja empat tahun ke depan, serta penjabarannya tiap tahun melalui Rakerda," papar Oka Darmawan. *dek

Komentar