nusabali

Kerahkan Alat Berat, Pengembang Dikeluhkan

  • www.nusabali.com-kerahkan-alat-berat-pengembang-dikeluhkan

Warga di sekitar lokasi proyek perumahan bersubsidi di Banjar Anyar, Desa Batuagung, Jembrana merasa tidak pernah ada sosialisasi. Warga juga khawatir jalan aspal setempat akan cepat rusak jika dilintasi alat berat.

NEGARA, NusaBali

Proyek perumahan di Banjar Anyar, Desa Batuagung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, dikeluhkan warga. Selain tidak ada sosialisasi, proyek perumahan yang berada di lokasi agak terpencil, dan baru memulai tahap perataan lahan tersebut, mengerahkan ekskavator melintasi jalan aspal kecil yang tidak layak dilalui alat berat.

Seorang warga Banjar Anyar, Ida Bagus Siwantara, mengatakan warga sekitar maupun aparat banjar setempat tidak ada diberitahu mengenai aktivitas proyek perumahan tersebut. Tiba-tiba sekitar dua hari lalu, datang sebuah alat berat ke lokasi proyek perumahan di bekas areal perkebunan tersebut. “Tidak ada pemberitahuan, tiba-tiba sudah masuk alat berat,” katanya, Rabu (1/5).

Menurutnya, lokasi proyek perumahan yang sudah dipasangi plang reklame perumahan bersubsidi itu, memang terletak agak jauh dari pemukiman penduduk sekitar. Untuk menuju lokasi proyek perumahan tersebut, hanya ada jalan aspal kecil dengan lebar kurang dari 2 meter, dan sisanya merupakan jalan tanah yang dipadatkan. “Kalau dilewati bego (ekskavator), walaupun yang digunakan bego kecil, aspalnya pasti akan cepat rusak. Yang jalan tanah juga sudah rusak,” kata Siwantara.

Lantaran tidak ada sosialisasi, warga pun tidak tahu apakah pengembang akan bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan jalan aspal tersebut. Begitu juga menyangkut izin perumahan. “Saya juga sempat tanya ke kelian banjar, Pak Kelian juga mengaku tidak tahu apa-apa,” ujar Siwantara.

Kelian Banjar Anyar Ida Bagus Kade Darma, saat dikonfirmasi Rabu kemarin, mengakui tidak ada pemberitahuan apa pun terkait proyek perumahan tersebut. Ia yang juga baru menerima laporan adanya proyek perumahan yang mengerahkan alat berat itu, juga berencana mengecek ke lokasi, dan berusaha menegur pengembangnya. “Tidak ada penyampaian apa-apa. Nanti coba saya akan cek, apakah sudah ada izin atau tidak,” ujarnya.

Sementara itu, pihak pengembang yang belum diketahui secara pasti identitasnya, juga belum dapat dikonfirmasi. Salah seorang pekerja di lokasi, enggan berkomentar dan mengarahkan agar konfirmasi ke salah satu dari tiga nomor HP yang tertera pada plang reklame perumahan bersubsidi tersebut. Namun saat dihubungi, dua nomor HP di antaranya tidak aktif, dan hanya satu nomor HP yang aktif, namun tidak diangkat.

Sedangkan Kadis Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja (PMPTSPTK) Jembrana I Komang Suparta, mengatakan selama hampir tiga bulan menjabat sebagai Kadis PMPTSPTK, dia belum menerima pengajuan izin perumahan di wilayah Banjar Anyar, Desa Batuagung. Namun untuk lebih memastikan lagi, dia akan mengecek berkas di kantornya, Kamis (2/5) hari ini. “Saya juga baru dengar ada rencana perumahan di Banjar Anyar, Batuagung, itu. Coba besok (hari ini) saya cek di kantor,” ujarnya. *ode

Komentar