nusabali

Siapkan Program Perjuangan Infrastruktur-Kesetaraan Gender

  • www.nusabali.com-siapkan-program-perjuangan-infrastruktur-kesetaraan-gender

Wayan Sari Galung lolos DPRD Bali Dapil Denpasar bersama 4 caleg PDIP lainnya: AA Gede Agung Suyoga, I Gusti Putu Budiarta, I Wayan Kariartha, dan AA Ngurah Adi Ardhana

Ni Wayan Sari Galung, Srikandi PDIP yang Lolos DPRD Bali Dapil Denpasar


DENPASAR, NusaBali
PDIP sukses mendominasi 5 kursi dari total 8 kursi DPRD Bali Dapil Denpasar yang diperebutkan dalam Pileg 2019. Salah satunya, Ni Wayan Sari Galung S Sos, 42, Srikandi PDIP asal Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan. Pasca lolos buat kali pertama ke DPRD Bali, Sari Galung siapkan program perjuangan infrastruktur dan kesetaraan gender.

Wayan Sari Galung lolos ke DPRD Bali 2019-2024 berpredikat sebagai peraih suara terbanyak kedua Dapil Denpasar dalam Pileg 2019, dengan perolehan 25.232 suara. Srikandi PDIP berusia 42 tahun ini berada di bawah AA Gede Agung Suyoga, 25, rekan separtainya asal Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan yang lolos dengan 37.104 suara---tertinggi di Dapil Denpasar.

Selain Agung Suyiga dan Sari Galung, 3 caleg PDIP lainnya juga lolos kursi DPRD Bali Dapil Denpasar. Mereka masing-masing direbut I Gusti Putu Budiarta (caleg incumbent yang buat sementara memperoleh 20.117 suara), I Wayan Kariartha (caleg incumbent/18.546 suara), dan AA Ngurah Adi Ardhana (incumbent/18.037 suara).

Sedangkan 3 kursi sisa DPRD Bali Dapil Denpasar hasil Pileg 2019, dipredikasi akan dibagi merata antara Golkar, PSI, dan Demokrat. Golkar dipredikasi raih kursi melalui caleg incumbent Ketut Suwandho, sementara PSI---sebagai parpol pendatang baru)---berjaya melalui Grace Anastasia Surya Wijaya, dan Demokrat meraih kursi melalui caleg incumebent Utami Dwi Suryadi.

Bagi Sari Galung sendiri, ini untuk kali pertama tembus kursi DPRD Bali. Namun, sebelumnya Srikandi PDIP kelahiran Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, 10 Juni 1977 ini sempat duduk di DPRD Kota Denpasar 2009-2014. Kala itu, dia lolos ke kursi legislatif dari Dapil Kecamatan Denpasar Selatan dengan torehan 4.100 suara. Sedangkan dalam Pileg 2014, istri dari I Nyoman Nirka, 59, ini tidak maju tarung.

Lolosnya Sari Galung sekaligus melanjutkan kiprah Ni Luh Putu Rumyawati, Srikandi PDIP asal Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur yang kini duduk di DPRD Bali Dapil Denpasar 2018-2019. Putu Rumyawati sebelumnya naik ke DPRD Bali dengan status PAW, menggantikan almarhum AA Kompiang Raka (ayah dari AA Gede Agung Suyoga, Red) yang meninggal mendadak karena serangan jantung.

Sari Galung sendiri mengaku tidak punya strategi khusus untuk mendulang suara di Pileg 2019. Dia mengandalkan turun sosialisasi dan simakrama ke tengah masyarakat untuk menyampaikan visi misi dan program perjuangannya. Program unggulannya, antara lain, perjuangan kesetaraan gender (perempuan) dan perbaikan infrastruktur.

“Saya simakrama memenuhi undangan krama Denpasar, sekalian sosialisasi program perjuangan dan visi misi,” ungkap Sari Galung kepada NusaBali di Denpasar, Minggu (28/4) lalu. Menurut Sari Galung, dirinya maksimal menyasar 43 desa di 4 kecamatan di Kota Denpasar. Selain itu, dia juga mendapatkan dukungan keluara dan suami untuk berkiprah politik.

“Astungkara, huat sementara saya dapat dukungan suara yang signifikan untuk lolos ke DPRD Bali. Selama ini, saya sosialisasi seperti air mengalir, tidak ada strategi khusus,” katanya. “Saya sampaikan terimakasih kepada partai dan masyarakat Denpasar yang mempercayakan aspirasinya kepada saya,” lanjut ibu 5 anak dari pernikahannya dengan I Nyoman Nirka ini.

Sejauh ini, Sari Galung mengaku belum memikirkan akan duduk di komisi apa di DPRD Bali nanti. Yang jelas, dia siap ditugaskan di mana saja. Di DPRD Bali sendiri terdapat empat komisi. Pertama, Komisi I yang membidangi perundang-undangan, politik, dan keamanan. Kedua, Komisi II yang membidangi masalah pertanian, peternakan, pariwisata, keuangan, perbankan, dan pajak). Ketiga, Komisi III yang membidangi infrastruktur, pembangunan tata ruang, lingkungan. Keempat, Komisi IV yang membidangi pendidikan, kesejahteraan sosial, perlindungan anak dan perempuan, adat, dan budaya.

Sari Galung mengaku menyiapkan diri untuk menyuarakan kesetaraan gender, yakni keseteraan peran perempuan di segala bidang dan pemberdayaan perempuan di segala bidang. “Agar perempuan lebih luas diberikan kesempatan dalam pembangunan,” tandas Sari Galung yang kini menjabat Wakil Ketua Bidang Nelayan DPD PDIP Bali 2015-2020.

Selain masalah pemberdayaan perempuan yang merupakan bidang dari Komisi IV DPRD Bali, Sari Galung juga fokus untuk menyuarakan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Misalnya, mendukung program imunisasi kanker serviks yang mengancam kaum perempuan. “Mungkin ini kelihatannya sepele, tapi kasus kanker serviks sangat mengancam kaum perempuan. Saya punya obsesi layanan imunisasi kanker serviks diberikan secara gratis,” katanya.

Kemudian, kata Sari Galung, Posyandu Paripurna di banjar-banjar seluruh Bali juga harus dikawal. Pasalnya, saat ini kasus bayi stunting (kekurangan gizi) hingga membuat tumbuh kembang anak lamban, masih banyak terjadi di Bali. “Ini juga menjadi fokus perjuangan saya nanti di Dewan.”

Sementara itu, untuk pemberdayaan perempuan di bidang politik, Sari Galung akan terus menyuarakan dan mendorong kesetaraan perempuan di kursi parlemen. Salah satunya, memperkuat perempuan di legislatif degan kuota 30 persen. Pihaknya ingin perempuan-perempuan politik lebih banyak mewarnai parlemen nanti. “Kita dorong gerakan-gerakan mendukung perempuan di bidang politik, mengawal demokrasi yang mewujudkan kuota 30 persen perempuan di parlemen,” tandas alumnus FISIP Universitas Mahendradatta Denpasar juga mengelola Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini ini.

Bukan cuma itu, Sari Galung juga siap memperjuangkan pembangunan infrastruktur ketika nanti duduk di DPRD Bali. Program infrastruktur yang merupakan bidang kerja Komisi III DPRD Bali, kata Sari Galung, sangat penting mengingat perkembangan Bali dengan kemajuan pariwisata, pertumbuhan penduduk, dan kemajuan teknologinya. *nat

Komentar