nusabali

Tiga Calon Berebut Ketua

  • www.nusabali.com-tiga-calon-berebut-ketua

Yang jelas persyaratan calon ketua umum dapat maju dan dipilih, jika mengantongi tiga dukungan suara, itu sudah sesuai ketentuan di PBSI.

Musprov PBSI Bali


DENPASAR, NusaBali
Sehari menjelang Musyawarah Provinsi (Musprov) PBSI Bali, di Ruang Rapat KONI Bali, pada Selasa (30/4), tiga kandidat berembus kuat akan bersaing dalam agenda pemilihan Ketua Umum Pengprov PBSI Bali periode 2019 -2023. Para calon diwajibkan mendapat minimal tiga surat dukungan dari voter atau pemilik suara.

Ketiga calon ketua umum yang bakal bersaing itu, yakni Wayan Winurjaya (Wakil Ketua II PBSI Bali), Dewa Ketut Pusaka (Ketua PBSI Buleleng) dan Ketua Umum PBSI Bali atau incumbent, Nengah Wiratha.

Ketiganya akan bertebut total 10 suara, yang terdiri dari 9 suara dari pengkab dan pengkot PBSI di Bali, plus satu suara pengurus PBSI Bali lama atau demisioner.

"Yang jelas persyaratan calon ketua umum dapat maju dan dipilih, jika mengantongi tiga dukungan suara, itu sudah sesuai ketentuan di PBSI," tegas Ketua Panitia Pelaksana Musprov PBSI Bali, Made Darmiyasa, di Denpasar Senin (29/4).

Menanggapi soal ketiga calon tersebut, itu baru secara lisan kabar yang beredar di luaran. Jika benar maju, ketiganya wajib menunjukkan tiga surat dukungan dari pemilik suara, saat hendak mencalonkan diri pada Musprov nanti. Hal itu bagian administrasi yang harus dijalankan untuk sesi pemilihan ketua umum.

Pria yang juga Wakil Sekretaris KONI Denpasar itu menambahkan, proses Musprov menggunakan sistim di PBSI, seperti bagaimana dibentuk Ketua Sidang Sementara dulu, baru nantinya dibentuk ketua sidang untuk pemilihan ketum.

Sedangkan soal siapa saja  yang akan maju nantinya, kata Darmiyasa, kepastiannya baru bisa dilihat saat sesi pemilihan ketum. Menurutnya, dilihat saja bagaimana perkembangannya. Yang jelas siapapun memimpin, PBSI dibawa ke arah lebih baik. Terutama perbanyak bawa event ke Bali dan aktif mendorong atlet ikut kejuaraan di nasional dan internasional.

“Lebih penting lagi konsisten membina atlet. Sebab, penentuan atlet Pra PON ada pada kepengurusan baru ini, termasuk bagaimana mewujudkan medali di PON Papua," papar Darmiyasa. *dek

Komentar