nusabali

BPBD Buleleng Edukasi Ibu dan Anak-Anak

  • www.nusabali.com-bpbd-buleleng-edukasi-ibu-dan-anak-anak

Kabupaten Buleleng yang terdeteksi memiliki tiga patahan lempeng yang berpotensi tinggi terjadinya gempa bumi, menjadi perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

Potensi Bencana Tinggi


SINGARAJA, NusaBali
Masyarakat pun digenjot pemahaman dan diedukasi menjadi masyarakat yang siap menghadapi bencana. Pelatihan dan simulasi difokuskan kepada ibu-ibu dan anak-anak yang selama ini seringkali menjadi korban bencana.

Edukasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana pada Jumat (26/4) digelar serentak di sejumlah sekolah di Buleleng perkantoran dan juga tempat-tempat umum. Simulasi dibantu tim Pos SAR Buleleng, PMI, Dinas Pemadam Kebakaran dipusatkan di SMKN 1 Singaraja, yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB).

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Buleleng saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi dan edukasi serta simulasi penanggulangan bencana. Seluruh lapisan masyarakat di Buleleng disebutnya wajib mengetahui cara berhadapan dan menyelamatkan diri dari bencana, sehingga potensi korban jiwa ketika terjadi bencana dapat ditekan.

“Sesuai survei 2017 lalu ancaman bencana di Buleleng memang cukup besar. Ada tiga lempeng berpotensi gempa, yakni di Tejakula, Seririt dan Gerokgak. Bahkan yang di Tejakula dinyatakan bisa di atas 8 SR, ini yang harus kita antisipasi,” kata Suadnyana.

Pihaknya ke depan juga mengaku akan lebih intens turun ke masyarakat, menyasar sekolah-sekolah, perkantoran hingga masyarakat pedesaan untuk memberikan edukasi kesiapsiagaan bencana.

Sementara itu Sekda Buleleng, Dewa Ketut Puspaka yang hadir membuka HKB di Buleleng berharap dengan potensi ancaman bencana di Buleleng cukup tinggi upaya pencegahan lebih digregetkan. Salah satunya dengan upaya melindungi alam merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana jika dirusak oleh manusia.

“Dalam ilmu alam itu komponen terpentingnya adalah prilaku manusia, alam akan menjaga kita kalau tidak dirusak,” kata dia. Selain itu Puspaka juga menekankan saat ini masyarakat harus selalu berdampingan dengan bencana. Artinya setiap waktu mawas diri dan menempatkan diri seolah akan terjadi bencana. Sehingga saat benar-benar terjadi masyarakat memiliki kepekaan tinggi untuk menyelamatkan diri dari bencana.

Ia pun berharap kegiatan sosialiasi, edukasi dan simulasi penanggulangan bencana ini terus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga seluruh masyarakat Buleleng tahu cara menyelematkan diri saat bencana.*k23

Komentar