nusabali

Tulis 60 Buku Kuliner Indonesia, Murdijati Gardjito Raih Lifetime Achievement Award

  • www.nusabali.com-tulis-60-buku-kuliner-indonesia-murdijati-gardjito-raih-lifetime-achievement-award
  • www.nusabali.com-tulis-60-buku-kuliner-indonesia-murdijati-gardjito-raih-lifetime-achievement-award

Ubud Food Festival 2019 gelar malam pembukaan.

GIANYAR, NusaBali.com
Gelaran pesta kuliner bertaraf internasional, Ubud Food festival (UFF) 2019 akhirnya dibuka. UFF 2019 yang mengusung tema Spice Up the World ini dibuka langsung oleh Janet DeNeefe, selaku Pendiri dan Direktur UFF, pada Kamis (25/4) bertempat di Taman Kuliner, Jalan Raya Sanggingan, Ubud.

Sebelumnya, acara diawali dengan menggelar Jumpa Pers  bersama beberapa chef yang juga sebagai pembicara di UFF 2019 dan para founder bertempat di Amandari, Ubud. Adapun pembicara yang hadir pada saat itu antara lain, Global Executive Chef KAUM dan Potato Head Beach Club, Wayan Kresna Yasa, Head Chef Mother Monster, Gloria Susindra, Peneliti Makanan di LocaLAB, Lisa Sibagariang, serta Chef dari restoran bintang Michelin dari Bangkok, Thitid Tassanakajohn (Chef Ton).

Dalam kesempatan itu pula, hadir Janet DeNeefe, selaku Pendiri dan Direktur UFF dan Ketut Suardana, selaku Ketua Yayasan Mudra Swari Saraswati yang memprakarsai Ubud Food Festival dan Ubud Writers & Readers Festival. Mewakili ABC sebagai Presenting Partner UFF tahun ini, Dhiren Amin, selaku Marketing and R&D Director Kraft Heinz ABC, SEA juga memberikan sambutan dengan memperkenalkan Pedasuransi, sebagai asuransi makanan pedas pertama di Indonesia yang dihadirkan bersama dengan AXA.

Melangkah ke malam pembukaan, kali ini UFF 2019 punya kejutan manis untuk salah satu senior pegiat dunia kuliner nusantara, yakni Prof Dr Ir Murdijati Gardjito. Ia dianugerahi Lifetime Achievement Award UFF 2019, atas jasa-jasanya yang telah menulis tentang budaya kuliner Indonesia dalam lebih dari 60 buku.

“Kami memilih Ibu Murdijati karena ia adalah National Treasure dan serorang wanita yang luar biasa dengan prestasinya menulis lebih dari 60 buku. Ia juga mengatakan bahwa ia suka melakukan penelitian tentang makanan memiliki misi dalam hidupnya untuk mencintai kuliner Indonesia beserta budaya dan sejarahnya,” papar Janet.

Tutur Janet, dirinya pernah sesekali membaca tentang sepak terjang Murdijati dan berniat untuk mendalaminya untuk dijadikan target penerima penghargaan yang telah 5 kali diadakan di setiap ajang UFF tersebut. Ia juga menyebutkan kriteria yang harus dipenuhi untuk seorang penerima Lifetime Achievement di UFF.

“Orang itu harus sudah melakukan sebuah riset dalam hidupnya. Terkadang kita lebih konsen pada anak muda yang bergelut dalam bidang industri makanan, tetapi saya juga ingin mengapresiasi orang-orang yang rela menghabiskan waktunya untuk bekerja dengan makanan Indonesia. Jadi, yang kita pilih adalah yang mereka yang senior,” lanjut Janet.

Sementara, Murdijati yang kini berusia 77 tahun dan telah kehilangan pengelihatannya tersebut telah melakukan penelitian terhadap kuliner Indonesia sejak 2003. Dari hasil penelitian tersebut, ia menemukan bahwa Indonesia memiliki 3.257 hidangan yang terbagi atas kudapan basah dan kering sebanyak 1.100, 150 jenis minuman, 208 hidangan pokok, serta lauk basah dan sebanyak 1.800. “Meski saya tidak bisa melihat dunia, tapi semoga dunia melihat apa yang telah saya lakukan untuk bangsa saya,” ucapnya dalam kata sambutan saat menerima penghargaan Lifetime Achievement Award UFF 2019. *cr41

Komentar