Eks TPA Sente Kembali Terbakar
Eks TPA di Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, kembali terbakar, Rabu (24/4) malam.
SEMARAPURA, NusaBali
Untuk memadamkan kobaran api, petugas pemadam kebakaran (Damkar) Klungkung mengerahkan satu unit mobil Damkar dan satu unit mobil tanki. Beberapa jam kemudian api dapat dipadamkan.
Meskipun demikian kepulan asap akibat gas metana masih pekat di eks TPS Sente yang kini sudah berubah menjadi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Pantauan NusaBali, Kamis (25/4) pagi, kepulan asap cukup mengganggu aktivitas warga sekitar. “Mata saya sampai perih kena asap,” ujar Ni Ketut Reti, warga sekitar saat memilah sampah di eks TPA Sente. Kondisi terebut membuat Reti tidak dapat berlama-lama memilah sampah. Terlebih saat musim kemarau tak hanya kepulan asap tapi rentan terjadi kebakaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung Anak Agung Kirana mengatakan kebakaran tersebut akibat gas metani yang masih tersisa di bawah tumpukan sampah. Namun kebakaran Rabu malam terjadi di titik baru atau sebelumnya belum pernah terbakar. Kebakaran gas akibat gas metana ini terjadi ketika kena hujan sehari, kemudian terkena terik matahari selama 2-3 hari. “Api sudah dipadamkan oleh petugas Damkar,” katanya.
Kata Agung Kirana, pencegahan kebakaran hanya dilakukan dengan menyiagakan mobil tangki di eks TPA Sente, untuk langkah awal pemadaman jika muncul titik api. Agar meminimalisir risiko kebakaran, gas metan tersebut mesti disedot agar dapat dilepaskan dan disalurkan ke warga agar menjadi bahan bakar alternatif. Rencananya hal itu akan dirancang di anggaran perubahan mendatang.
Kasat Pol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta mengatakan, begitu mendapat laporan pihaknya langsung mengerahkan 1 unit damkar dan 1 unit mobil tanki. Pemadaman memerlukan waktu sekitar 1,5 jam. “Malam itu juga api sudah bisa dipadamkan,” katanya. *wan
Meskipun demikian kepulan asap akibat gas metana masih pekat di eks TPS Sente yang kini sudah berubah menjadi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Pantauan NusaBali, Kamis (25/4) pagi, kepulan asap cukup mengganggu aktivitas warga sekitar. “Mata saya sampai perih kena asap,” ujar Ni Ketut Reti, warga sekitar saat memilah sampah di eks TPA Sente. Kondisi terebut membuat Reti tidak dapat berlama-lama memilah sampah. Terlebih saat musim kemarau tak hanya kepulan asap tapi rentan terjadi kebakaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung Anak Agung Kirana mengatakan kebakaran tersebut akibat gas metani yang masih tersisa di bawah tumpukan sampah. Namun kebakaran Rabu malam terjadi di titik baru atau sebelumnya belum pernah terbakar. Kebakaran gas akibat gas metana ini terjadi ketika kena hujan sehari, kemudian terkena terik matahari selama 2-3 hari. “Api sudah dipadamkan oleh petugas Damkar,” katanya.
Kata Agung Kirana, pencegahan kebakaran hanya dilakukan dengan menyiagakan mobil tangki di eks TPA Sente, untuk langkah awal pemadaman jika muncul titik api. Agar meminimalisir risiko kebakaran, gas metan tersebut mesti disedot agar dapat dilepaskan dan disalurkan ke warga agar menjadi bahan bakar alternatif. Rencananya hal itu akan dirancang di anggaran perubahan mendatang.
Kasat Pol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta mengatakan, begitu mendapat laporan pihaknya langsung mengerahkan 1 unit damkar dan 1 unit mobil tanki. Pemadaman memerlukan waktu sekitar 1,5 jam. “Malam itu juga api sudah bisa dipadamkan,” katanya. *wan
Komentar