nusabali

Lakalantas, Ketua KPPS Kuta Meninggal

  • www.nusabali.com-lakalantas-ketua-kpps-kuta-meninggal

Musibah kecelakaan beruntun yang melibatkan sebuah mobil dan dua unit sepeda motor terjadi di Jalan Raya Bypass Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung pada Selasa (23/4) subuh.

MANGUPURA, NusaBali

Dalam kecelakaan itu, seorang pengendara motor bernama I Putu Rudi Artawan, 37, meregang nyawa dalam perjalanan menuju rumah sakit Kasih Ibu Kedonganan. Ternyata, korban adalah Ketua Kelompok Pemungutan Suara (KKPS) TPS 11, Banjar Temacun, Desa Adat Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Kecelakan yang menimpa I Putu Rudi Artawan ini terjadi pada Selasa sekitar pukul 04.30 Wita tepat disebelah selatan Underpas Ngurah Rai, Tuban. Dimana, saat itu korban bersama kerabatnya berangkat dari rumah mereka di Jalan Karang Semadi, Banjar Temacun, Kuta hendak ke Kedonganan untuk menghadiri upacara ngaben keluarga yang meninggal. Nah, secara beriringan, korban mengendarai sepeda motornya berada didepan dan kerabatnya dibelakang dan melaju dengan kecepatan sedang.

Namun, sebuah mobil yang melaju kencang dari arah yang sama menyengol kerabatnya itu hingga terjatuh. Untungnya, kerabatnya terpental ke luar jalan dan hanya motor yang hangus terbakar setelah di gilas. Naasnya, mobil yang melaju liar tersebut justru menabrak korban Putu Rudi Artawan ini. Apesnya, korban terseret hingga beberapa meter yang menyebabkan korban kritis. "Setelah tabrakan, kondisi kakak saya ini kritis di lokasi, sementara mobil kabur dengan kecepatan tinggi," terang, I Wayan Wardana, 32, yang merupakan adik sepupu korban, Rabu (24/4) sore.

Menurut dia, bahwa sang kakaknya itu hendak menuju keluarganya di Desa Kelan, Kecamatan Kuta untuk mengikuti upacara ngaben. Namun dalam perjalanan terlibat musibah itu. Setelah tejadi insiden tabrakan, warga dan pengguna jalan kemudian menghubungi ambulance untuk mengevakuasi. Namun sayang, belum sempat dilakukan perawatan, korban yang dikaruniai empat orang anak ini menghembuskan nafas terakhir. "Kakak saya memang kritis saat di lokasi, darah berkucuran karena diseret mobil itu dan dalam perjalanan, sudah dinyatakan meninggal oleh petugas medis," ungkapnya.

Diceritakan Wardana, bahwa pasca bertugas sebagai KPPS TPS 11 ini dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan, sudah sempat kembali bekerja di bagian sekretariat desa adat. Ia juga mengakui, kematian kakak sepupuhnya ini murni karena terlibat kecelakaan, bukan karena kelelahan seperti sebagain besar petugas KPPS yang diberitakan disejumlah media. "Sebelum kecelakaan, dia aktivitas seperti biasa. Kondisinya sehat-sehat saja," akunya seraya mengatakan akan diselengarakan ngaben pada Jumat (26/4) mendatang. *dar

Komentar