nusabali

Pasar Darurat Tender Ulang

  • www.nusabali.com-pasar-darurat-tender-ulang

Relokasi Pedagang Banyuasri Dijadwal Ulang

SINGARAJA, NusaBali

Rencana pembangunan pasar darurat guna menampung pedagang Pasar Banyuasri, sudah memasuki tender ulang, akibat gagal tender sebelumnya. Relokasi pedagang pun yang tadinya dijadwal awal Mei 2019, menjadi akhir Juni 2019.

Kadis Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparto, Rabu (24/4) mengatakan, tender ulang pembangunan pasar darurat telah memasuki proses aanwijzing (persiapan tender, Red) yang diikuti oleh 10 rekanan. Setelah proses itu, diharapkan sudah ada penawaran dari rekanan. “Kalau melihat proses Aanwijzing itu, ya kami berharap nanti ada rekanan yang mengajukan penawaran,” katanya.

Lebih lanjut Suparto menjelaskan, dalam tender ulang tersebut sudah ada perbaikan dokumen menyangkut penentuan harga satuan yang tadinya perhitungan meter persegi, kini perhitungan berdasarkan harga perkiraan sendiri (HPS) perunitnya. Berdasar perhitungan HPS, harga satuannya menjadi lebih rendah dibanding harga berdasar perhitungan meter persegi. “Ini sudah kami revisi, berdasarkan HPS, biaya perunitnya jauh lebih rendah. Mudah-mudahan setelah aanwijzing, nanti ada penawaran yang masuk,” jelasnya.

Disebutkan pula, akibat kegagalan dalam tender pertama, rencana lokasi pedagang ke pasar darurat ikut tertunda. Jika tender kedua berjalan mulus, diperkirakan pekerjaan pasar darurat baru dimulai sekitar 22 Mei 2019. Pekerjaan pasar darurat ditarget selama 42 hari, sehingga relokasi pedagang baru bisa terlaksana sekitar Juni 2019. “Memang kontraknya paling lambat tanggal 22 Mei, artinya pekerjaan sudah dimulai paling lambat tanggal 22 Mei itu,” ujarnya.

Lokasi pembangunan pasar darurat memenfaatkan lahan Terminal Banyuasri yang berada tidak jauh dari Pasar Banyuasri. Dalam tender pertama April lalu, tidak ada satupun rekanan yang mengajukan penawaran. Akibatnya, dokumen tender dikembalikan oleh Badan Layanan Pengadaan (BLP) barang dan jasa Pemkab Buleleng kepada Dinas Dagprin untuk direvisi.

Relokasi pedagang diperlukan karena Pemkab Buleleng akan membangun ulang bangunan Pasar Banyuasri dengan kebutuhan dana sebesar Rp 100 miliar lebih. Sedangkan pembangunan pasar darurat diperkirakan membutukan dana sebesar Rp 1 miliar. *k19

Komentar