nusabali

Kejati Bali Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas

  • www.nusabali.com-kejati-bali-sosialisasi-pembangunan-zona-integritas

Mencegah perbekel berurusan dengan hukum saat mengelola dana desa (DD), Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Tabanan mengundang seluruh perbekel dan tokoh adat di Tabanan di Gedung I Ketut Maria, Selasa (23/4), di acara peran kejaksaan dan sosialisasi pembangunan zona integritas.

TABANAN, NusaBali
Pada kesempatan tersebut Kepala Kejati Bali Amir Yanto imbau perbekel tidak takut kelola dana desa.
Saat sesi tanya jawab, Bendesa Adat Penataran, Kecamatan Selemadeg Barat, I Nyoman Gede Arsa meminta Kejaksaan lebih gencar lagi masuk desa untuk memberikan pendampingan.

Amir Yanto mengatakan, Kejati berkomitmen untuk mendampingi setiap desa dalam menggunakan dana desa melalui program Jaga Desa. Sejak dua pekan ini program dimaksud sudah disosialisasikan ke seluruh perbekel di Bali. Termasuk Kajati Bali mempunyai program pendampingan lewat tim Pengawal Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D).

“Program ini mendapat respons yang luar biasa dari aparatur pemerintah desa, yang dibuktikan dengan mulai banyaknya desa melakukan permohonan pendampingan, bahkan ada pula pemerintah daerah melakukan MoU untuk pendampingan seluruh desa di wilayahnya,” ujar Amir Yanto.

Amir Yanto menegaskan masih ada pandangan masyarakat terhadap hukum yang dijalankan tumpul ke atas dan tajam ke bawah, pihaknya akan memberi atensi khusus. Untuk itu saat ini pemerintah sudah membangun zona integritas wilayah bebas korupsi dan wilayah bersih melayani. “Jadi ini selalu akan kami laksanakan karena ini juga program nasional,” tegasnya.

Sementara Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan sosialisasi yang dilakukan Kejati ini sebagai upaya mewujudkan reformasi birokrasi di Kabupaten Tabanan. “Kita harapkan akan muncul pemahaman dan kesadaran dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, baik sebagai aparatur pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, maupun sebagai lembaga adat yang saat ini sudah memasuki era milenial,” kata Bupati Eka. *des

Komentar