nusabali

Dua Sulinggih Muput Pujawali di Pura Penataran

  • www.nusabali.com-dua-sulinggih-muput-pujawali-di-pura-penataran

Dua sulinggih muput pujawali enam bulan Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Penataran Agung, Banjar/Desa Adat Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Soma Paing Klawu, Senin (22/4).

AMLAPURA, NusaBali

Prosesi diawali menggelar banten pacaruan, persembahan kepada Ida Bhatara, diakhiri persembahyangan bersama.

Dua sulinggih yang muput yakni Ida Pedanda Gede Made Jelantik Karang dari Gria Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, dan Ida Pedanda Wayan Pasuruan dari Gria Kawan, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Upacara ini merupakan rangkaian Karya Mamungkah lan Nubung Daging yang digelar enam bulan lalu, tepatnya pada Soma Paing Klawu, Senin (24 September 2018).

Ketua Panitia Karya Mamungkah lan Nubung Daging, Ida Made Alit, mengatakan upacara enam bulan karya itu wajib dilaksanakan yang merupakan rangkaian karya sebelumnya. Rangkaian itu sebagai bentuk neregtegang karya sehingga seluruh palinggih yang telah diberikan kekuatan pancadatu yang dipendem di dasar palinggih menjadi lebih bertaksu. Upacara berikutnya 18 bulan Karya Mamungkah lan Nubung dDaging. Selanjutnya menggelar pujawali setiap setahun sekali yakni tiap Purnama Kapat.

Hadir pula sejumlah pejabat OPD, Ketua Panitia Pembangunan Pura Penataran I Gusti Made Tusan, Bendesa Adat Nangka I Ketut Oka, dan krama Desa Adat Nangka, sebagai pangempon Pura Penataran linggih Ida Bhatara Gunung Agung. Ida Made Alit mengatakan, setelah puncak Karya Mamungkah lan Nubung Daging telah dilaksanakan, rangkaian upacara 42 hari, 3 bulan, kali ini enam bulan. Penyarikan Desa Adat Nangka I Made Ngurah Alit mengatakan, Ida Bhatara nyejer selama tiga hari, nyineb pada Wraspati Kliwon Klawu, Kamis (25/4). “Tiap hari menggelar banten penganyar hingga nyineb,” katanya. *k16

Komentar